Sementara itu, secangkir kopi, tapi bukan kopi sachet instan, adalah "faktor X" yang bisa membantu konsentrasi, dan mendatangkan inspirasi tambahan dalam menulis. Dengan atau tanpa gula, hitam atau dengan campuran sama saja, yang penting kopi asli.
Bagi saya, secangkir kopi seperti "pemain nomor 10" dalam menulis. Tanpanya, menulis memang masih bisa dilakukan, tulisan pun tetap bisa diselesaikan.
Tapi, dengan kopi, ada dimensi ekstra, yang hadir dan memperkuat keseruan dalam menulis. Itulah mengapa, saya menyebut secangkir kopi sebagai "pemain nomor 10", karena ia selalu bisa memberi "faktor X" yang membuat semua jadi lebih berwarna.
Tentunya, setiap orang pasti punya senjata andalan masing-masing dalam menulis. Tidak sama persis, bahkan bisa berbeda jauh. Contohnya, ada yang doyan kopi, ada yang tidak
Dari satu topik yang sama saja, bisa hadir begitu banyak tulisan, karena ada begitu banyak persepsi dan gaya penulisan. Beda kepala beda gaya, kecuali dia seorang plagiat.
Inilah satu dinamika unik dalam menulis, yang pada akhirnya bisa menghasilkan begitu banyak tulisan. Persis seperti makanan: dari bahan yang sama, bisa tercipta hasil yang beragam.
Keragaman inilah, yang membuat menulis terasa menyenangkan. Setiap orang bebas jadi diri sendiri, karena menulis sendiri pada dasarnya adalah satu proses menemukan diri, yang hanya bisa dijalankan, jika si penulis itu mau jadi diri sendiri dalam apa yang ditulisnya.