Detak denyut waktu, terus terdengar meski sayup
Terasa semu hanya membisu, kala dengar segala gerutu
Mau tak mau, tertatih merangkak maju jalani laku
Berpeluk erat dengan masa lalu, menunjuk arah tertuju.
Berat, jika terus menerus menggendong ambisi itu
Takdirku, takdirmu tak hanya tergantung restu
Hingga berjuta terkapar pun, hatilah yang jadi penentu
Rasa, pikir dan relung jiwa diuji hingga akhir detik itu
Yang terdampar kian terdamprat keangkuhan
Yang terdesak musti terhimpit ketidakpastian
Roda berputar, tak semestinya harus gentar
Sejatinya keindahan, kadang ada dalam sukar
Dua Ribu Dua Satu
Doa itu di hatimu
Luka itu pengobatmu
Sorga itu sejauh kesadaranmu
Yang pasti aku tak tahu
Semua tlah digariskan oleh Sang Penentu
YW, 22 Maret 2021