Pesan demokrasi dari tumbangnya pohon beringin itu bahwa Beringin Soekarno boleh tumbang, tetapi Beringin Demokrasi Indonesia tidak boleh tumbang. Ia harus semakin kokoh berdiri. Mungkinkah itu? Â Apakah tumbangnya beringin Soekarno pada penghujung tahun 2022, ketika bangsa Indonesia memulai tahapan Pemilu 2024 menjadi pertanda khusus bagi Partai bermoncong putih itu?
2. Â Issue Sejarah
Sejak pohon beringin itu ditanam oleh Presiden RI pertama Soekarno di ujung Timur Lapangan Umum Atambua hingga beringin itu tumbang dengan sendirinya, belum pernah ada sebuah papan informasi yang mengatakan bahwa Beringin itu adalah Beringin yang pernah ditanam oleh Soekarno, Tokoh Proklamator dan Presiden I RI, sehingga perlu ditandai sebagai Situs Resmi dan Bersejarah. Ini adalah kekurangan yang bersejarah. Untunglah bahwa beringin itu telah tumbang sehingga namanya menjadi viral.Â
Untuk itu pesan kepada Pemerintah Kabupaten Belu saat ini untuk menanam kembali "Beringin Soekarno" itu pada tempatnya dan sekaligus menetapkannya sebagai Situs Resmi dan Bersejarah.
3. Issue Budaya
Sebagai orang Belu saya -sebenarnya bukan saya saja tetapi semua orang Belu- menganjurkan agar ke depan semua situs bersejarah di Kabupaten Belu, Kabupaten Bersahabat karena pernah ditanam atau disinggahi oleh Tokoh Bersejarah seperti Presiden atau pun Pemimpin Negara lainnya, hendaknya dijadikan sebagai Situs resmi dan bersejarah untuk dijaga dan dilestarikan.Â
Misalnya di Kota Perbatasan Atambua di Mota Ain, pernah ada Pohon Asam yang pernah menjadi tempat berteduh/duduk Presiden Jokowi perlu dipasang plang atau papan informasi "Pohon Asam Jokowi" sebagai Situs resmi dan bersejarah. Sekaligus menjadi destinasi wisata.Â
Bukankah tempat-tempat seperti itu kelak akan menjadi tempat bersejarah? Jangan sampai peristiwa "Beringin Soekarno" terulang lagi pada Pohon Asam Jokowi. Setelah suatu waktu ketika pohon asam itu tumbang, baru orang tahu bahwa itu "Pohon Asam Jokowi" merupakan situs bersejarah, pernah menjadi viral karena disinggahi Presiden Joko Widodo.
Pesan yang terakhir: Mari kita menjadi orang-orang yang selalu siap melestarikan setiap situs bersejarah sehingga itu menjadi cacatan penting bagi setiap anak cucu bangsa ini sebagaimana pesan Presiden Soekarno mengenai sejarah bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. "Jangan sekali-kali melupakan sejarah!".Â
Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat  untuk menambah pengetahuan kita betapa pun sangat kecil dan sedikit. Terima kasih atas komentar-komentarnya yang berguna.
Salam sehat dan sejahtera!
Atambua: 09.01.2023