Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Beringin Soekarno Tumbang dan Pesan untuk Pemilu 2024

9 Januari 2023   12:38 Diperbarui: 9 Januari 2023   12:52 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pohon Beringin Soekarno di Atambua (foto: Dion DB Putera)

Pesan demokrasi dari tumbangnya pohon beringin itu bahwa Beringin Soekarno boleh tumbang, tetapi Beringin Demokrasi Indonesia tidak boleh tumbang. Ia harus semakin kokoh berdiri. Mungkinkah itu?  Apakah tumbangnya beringin Soekarno pada penghujung tahun 2022, ketika bangsa Indonesia memulai tahapan Pemilu 2024 menjadi pertanda khusus bagi Partai bermoncong putih itu?

2.  Issue Sejarah

Sejak pohon beringin itu ditanam oleh Presiden RI pertama Soekarno di ujung Timur Lapangan Umum Atambua hingga beringin itu tumbang dengan sendirinya, belum pernah ada sebuah papan informasi yang mengatakan bahwa Beringin itu adalah Beringin yang pernah ditanam oleh Soekarno, Tokoh Proklamator dan Presiden I RI, sehingga perlu ditandai sebagai Situs Resmi dan Bersejarah. Ini adalah kekurangan yang bersejarah. Untunglah bahwa beringin itu telah tumbang sehingga namanya menjadi viral. 

Untuk itu pesan kepada Pemerintah Kabupaten Belu saat ini untuk menanam kembali "Beringin Soekarno" itu pada tempatnya dan sekaligus menetapkannya sebagai Situs Resmi dan Bersejarah.

Ilustrasi Pohon Asam Jokowi (Tribun Manado)
Ilustrasi Pohon Asam Jokowi (Tribun Manado)

3. Issue Budaya

Sebagai orang Belu saya -sebenarnya bukan saya saja tetapi semua orang Belu- menganjurkan agar ke depan semua situs bersejarah di Kabupaten Belu, Kabupaten Bersahabat karena pernah ditanam atau disinggahi oleh Tokoh Bersejarah seperti Presiden atau pun Pemimpin Negara lainnya, hendaknya dijadikan sebagai Situs resmi dan bersejarah untuk dijaga dan dilestarikan. 

Misalnya di Kota Perbatasan Atambua di Mota Ain, pernah ada Pohon Asam yang pernah menjadi tempat berteduh/duduk Presiden Jokowi perlu dipasang plang atau papan informasi "Pohon Asam Jokowi" sebagai Situs resmi dan bersejarah. Sekaligus menjadi destinasi wisata. 

Bukankah tempat-tempat seperti itu kelak akan menjadi tempat bersejarah? Jangan sampai peristiwa "Beringin Soekarno" terulang lagi pada Pohon Asam Jokowi. Setelah suatu waktu ketika pohon asam itu tumbang, baru orang tahu bahwa itu "Pohon Asam Jokowi" merupakan situs bersejarah, pernah menjadi viral karena disinggahi Presiden Joko Widodo.

Pesan yang terakhir: Mari kita menjadi orang-orang yang selalu siap melestarikan setiap situs bersejarah sehingga itu menjadi cacatan penting bagi setiap anak cucu bangsa ini sebagaimana pesan Presiden Soekarno mengenai sejarah bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. "Jangan sekali-kali melupakan sejarah!". 

Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat  untuk menambah pengetahuan kita betapa pun sangat kecil dan sedikit. Terima kasih atas komentar-komentarnya yang berguna.

Salam sehat dan sejahtera!

Atambua: 09.01.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun