Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Free Guy", Ingar-bingar Dunia Virtual dalam Sudut Pandang NPC yang Berevolusi

23 Oktober 2021   20:26 Diperbarui: 29 Maret 2022   13:54 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jodie Comer dan Ryan Reynolds dalam film komedi aksi Free Guy (2021).(20th Century Studios)

Evolusi video gim yang begitu cepat dan luar biasa dari tahun ke tahun tentu saja membawa banyak perubahan yang begitu signifikan bahkan bisa dibilang mencengangkan. Karena apabila kita melihat berbagai video gim yang ada saat ini kemudian membandingkannya dengan yang rilis di tahun 80-an bahkan 90-an akhir, tentu saja sangat terasa perbedaannya.

Dulu, melihat gim Pac-Man atau seri awal Mario Bros rasanya begitu menakjubkan. Kini, gim tersebut terlihat sangat sederhana jika dibandingkan dengan tren gim open world yang terus berkembang semisal franchise Assassin's Creed, Far Cry, dan Grand Theft Auto yang begitu megah, luas, dan terasa sangat hidup. 

Apalagi ketika fitur online turut disematkan ke dalam gim yang lantas membuat kita bisa berinteraksi dengan banyak pemain dari belahan dunia lain, tentu saja bermain jadi makin mengasyikkan.

Free Guy (Wired.com)
Free Guy (Wired.com)

Perkembangan video gim lantas tak hanya berdampak pada bagaimana cara kita bermain saja, namun juga bagaimana pengalaman kita dalam mengarungi dunia virtual dan berinteraksi tak hanya kepada sesama pemain namun juga kepada para NPC atau Non Playable Characters yang tersebar di sepanjang dunia virtual tersebut. 

Contoh NPC dalam gim Grand Theft Auto yang membuat suasana kota makin hidup (freeware.de)
Contoh NPC dalam gim Grand Theft Auto yang membuat suasana kota makin hidup (freeware.de)

Di mana NPC biasanya memiliki fungsi untuk membuat suasana dunia virtual terasa hidup serta membantu pemain dalam penyelesaian misi yang ada. NPC tidak akan bisa kita kendalikan atau mainkan.

Nah, fenomena NPC yang seringnya tak dianggap penting oleh pemain yang sibuk menaikkan level tokoh jagoan yang dimainkan itulah yang kemudian diangkat dalam film Free Guy.

Free Guy (Sumber: Se7en.ws)
Free Guy (Sumber: Se7en.ws)

Tak seperti Ready Player One yang ceritanya hadir dari sudut pandang seorang gamer, Free Guy justru menangkap ingar-bingar dunia virtual video gim dari sudut pandang karakter yang seharusnya tak memiliki kehendak bebas. 

Dan inilah yang membuat Free Guy terasa berbeda dan fresh, walaupun secara tema hampir sama dengan apa yang dibawa pada Ready Player One. Yaitu petualangan dalam dunia gim yang penuh intrik dan niat jahat terselubung dari si pencipta atau pemilik gim tersebut.

Free Guy (Sumber: Screenrant.com)
Free Guy (Sumber: Screenrant.com)

Secara visual Free Guy tampil impresif karena berhasil memberikan atmosfer gaming yang akurat. Mulai dari gambaran Free City sebagai open-world yang bisa diakses sebebasnya oleh gamer, NPC yang perilaku dan tindakannya konsisten dari hari ke hari, hingga detail-detail kecil yang biasanya sering kita temui dalam video gim yaitu lambang health, weapon, money dan garage yang memiliki fungsi penting dalam penyelesaian berbagai misi yang ada.

Free Guy jelas banyak mengambil referensi dari berbagai judul video gim populer seperti Portal, Grand Theft Auto, dan permainan bertema battle royale populer saat ini, yaitu Fortnite. 

Hal-hal tersebut tentu saja menjadi semacam fan service bagi para penonton yang juga terbiasa bermain video gim. Seakan membawa kita ikut masuk ke dalam dunia video gim yang kita kenal dan biasa kita mainkan.

Free Guy (Sumber: Vanityfair.com)
Free Guy (Sumber: Vanityfair.com)
Pujian tentu saja pantas disematkan kepada duo penulis film ini yaitu Zak Penn (Ready Player One, Avengers) dan Matt Lieberman (The Christmas Chronicles, The Addams Family), yang tak hanya berhasil meramu cerita petualangan fantasi yang solid dan menghibur, namun juga peduli terhadap detail kecil pada unsur-unsur yang membangun dan menguatkan pondasi film ini. Yang lantas berpadu apik dengan gaya penyutradaraan Shawn Levy (Night at The Museum Trilogy, Stranger Things, Real Steel) yang juga tak asing dengan film-film bertema petualangan yang tak hanya seru, namun juga lucu dan memiliki hati.

Free Guy (Sumber: Editorial.rottentomatoes.com)
Free Guy (Sumber: Editorial.rottentomatoes.com)

Free Guy juga benar-benar terasa well prepared karena hampir sulit menemukan kekurangannya. Secara visual, deretan CGI dan efek visualnya memanjakan mata.

Deretan musik latarnya pun asyik didengar karena berpadu dengan lagu-lagu lawas seperti Fantasy-nya Mariah Carey dan Ain't No Stoppin Us-nya McFadden & Whitehead. Pun deretan dialog cerdas berhasil disampaikan dan jokes-nya pun terasa tepat penempatannya dengan punchline-nya juga selalu dieksekusi secara maksimal.

Ryan Reynolds yang berperan sebagai sosok NPC sekaligus tokoh utama film ini tentu saja berhasil mencuri perhatian. 

Ini jelas adalah show tunggal dari Ryan Reynolds, karena begitu solidnya ia memerankan tokoh guy yang kecerdasan buatannya berevolusi tanpa ia sadari hingga ia menjadi sosok pahlawan di dunianya. 

Hampir semua aspek dari sosok NPC yang innocent, ceria, dan jenaka mampu dieksekusinya dengan sangat baik. Membuat kita percaya bahwasanya ia adalah benar-benar tokoh virtual yang berevolusi kepintarannya.

Chemistry Ryan Reynolds dan Jodie Comer dalam Free Guy (Sumber: Kompas.com)
Chemistry Ryan Reynolds dan Jodie Comer dalam Free Guy (Sumber: Kompas.com)

Chemistry-nya dengan Jodie Comer juga semakin memberikan nilai tambah pada film ini. Bagaimana hubungannya dari karakter yang awalnya tak saling mengenal, kemudian berkembang menjadi semacam action-buddy yang komplit, lalu bertumbuh menjadi love interest yang lucu dan menggemaskan, membuat film ini semakin terasa hangat dan memiliki hati.

Free Guy pada akhirnya bercerita tentang bagaimana sosok Guy yang merindukan kebebasan dalam dunia virtual yang sebelumnya tak pernah benar-benar bisa ia rasakan dan nikmati. Hingga kemudian kecerdasan buatan dalam dirinya berevolusi dengan cepat dan membuatnya sadar bahwasanya kehadirannya bisa ikut memberikan dampak positif dan tak hanya sekadar repetisi kehidupan yang over exposed layaknya cerita dalam Truman Show. 

Guy sadar bahwa sebagai NPC, ia juga bisa ikut aktif ke dalam permainan bukan hanya sekadar pelengkap yang bisa ditabrak, dihantam, dan diperlakukan dengan semena-mena oleh kebanyakan pemain.

Free Guy (Sumber: Hollywoodreporter.com)
Free Guy (Sumber: Hollywoodreporter.com)

Guy juga menjadi semacam antitesis dari kehidupan liar dan bebas yang bisa dimiliki para gamer di dunia virtual Free City. 

Jika manusia yang bermain gim tersebut cenderung senang melakukan banyak aksi kejahatan secara bebas di dalam gim tanpa harus takut berurusan dengan pihak berwajib, Guy justru sebaliknya. Guy justru menunjukkan bahwa ia tetap bisa menaikkan level karakternya dengan cara berbuat baik, bukannya berbuat onar tanpa batasan.

Tentu saja ini seakan menjadi sindiran bagi para developer video gim di dunia nyata saat ini, di mana semua berlomba-lomba memasukkan unsur kriminal ke dalam gim yang sayangnya memang begitu diminati para gamer. 

Bukannya justru berlomba menciptakan sebuah gim dengan dunia virtual luas di mana di dalamnya perbuatan baik dan lingkungan yang relaks menjadi jualannya.

Free Guy (Sumber: 20thcenturystudios.com)
Free Guy (Sumber: 20thcenturystudios.com)

Free Guy juga berhasil menangkap fenomena "pencurian" ide dan hak cipta yang faktanya masih marak di industri gim dewasa ini. Di mana hal tersebut tergambar lewat konflik antara Millie (Jodie Comer) dan Keys (Joe Keery) yang kode dan struktur gimnya dicuri oleh sang antagonis utama film ini, Antwan (Taika Waititi), yang kemudian memolesnya dengan judul, karakter, dan dunia gim yang berdiri di atas stuktur gim aslinya.

Di mana materi yang sejatinya rumit karena berisi istilah kode pemrograman dan bahasa komputer tersebut benar-benar berhasil disampaikan dengan cara yang begitu sederhana, menyenangkan, dan tentu saja seru!

Free Guy (Sumber: BBC.com)
Free Guy (Sumber: BBC.com)

Dan seperti yang sudah dibahas pada beberapa paragraf sebelumnya, film ini memang punya beberapa kemiripan dengan Ready Player One karena sama-sama mengangkat fenomena gaming+pop culture IP yg kaya dan menarik. 

Bedanya Ready Player One memasukkan berbagai macam pop culture yang lebih segmented dan legendaris semisal Back To The Future, Gundam, The Shining dan Iron Giant.

Sementara Free Guy memasukkan berbagai pop culture yang lebih modern dan milik si induk perusahaan misalnya Avengers dan Star Wars. Lengkap dengan berbagai gimmick dan cameo yang penampilannya tak hanya mengejutkan namun juga berhasil mengundang gelak tawa.

Free Guy (Sumber: Thedigitalfix.com)
Free Guy (Sumber: Thedigitalfix.com)

Free Guy juga terasa jauh lebih relatable karena mengambil referensi dr gim populer yg ada saat ini semisal Fortnite & GTA. 

Tidak terasa terlalu jauh layaknya Ready Player One yang menggunakan setting masa depan dengan teknologi VR gaming yang nampak sudah begitu lancar dan digunakan secara massal.

Itulah sebabnya bagi para penonton yang tumbuh di era gaming modern, menyaksikan Free Guy memang layaknya surat cinta untuk para gamer itu sendiri. 

Tak hanya memberikan kita tontonan yang memberikan suasana dunia virtual yang akurat namun juga membuat kita merenungkan kembali cara kita berinteraksi dan memperlakukan NPC dalam video gim.

Dan mengingat dunia serta cerita Free Guy masih bisa dikembangkan lebih luas lagi, rasanya tak salah jika penulis mengharapkan adanya sekuel di waktu mendatang. Karena nampaknya petualangan Guy belum akan selesai begitu saja.

Free Guy: 8/10

Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun