Mohon tunggu...
Yolanda Bregina
Yolanda Bregina Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional

Berusaha menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

New Development Bank (NDB) oleh BRICS dalam Sistem Moneter Internasional

1 Mei 2025   23:17 Diperbarui: 1 Mei 2025   23:17 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sistem Moneter Internasional (SMI) merujuk pada struktur, instrumen, institusi dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai berbagai mata uang di dunia, termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional dan neraca pembayaran. Sistem ini telah mengalami beberapa perubahan signifikan sejak era Bretton Woods, namun tetap didominasi oleh negara-negara Barat terutama Amerika Serikat melalui lembaga-lembaga seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.

            Dalam konteks ini, kemunculan New Development Bank (NDB) oleh aliansi BRICS pada tahun 2014 menjadi fenomena penting yang menandai upaya negara-negara ekonomi berkembang untuk mereformasi SMI. NDB dibentuk dengan modal awal sebesar 100 miliar dolar AS dan bertujuan untuk memobilisasi sumber daya bagi proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara BRICS serta negara berkembang lainnya.

            BRICS merupakan akronim yang merujuk pada lima negara dengan ekonomi berkembang pesat yakni, Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini mewakili sekitar 42% populasi dunia, 23% dari GDP global, dan 17% dari perdagangan dunia. Meski demikian, representasi negara-negara ini dalam lembaga keuangan internasional seperti IMF dan World Bank tidak sebanding dengan kekuatan ekonomi mereka.

            Pembentukan NDB diumumkan pada KTT BRICS ke-6 di Fortaleza, Brasil pada Juli 2014 dan secara resmi beroperasi pada Juli 2015 dengan kantor pusat di Shanghai, China. Berbeda dengan lembaga keuangan internasional tradisional, NDB menerapkan prinsip kesetaraan dalam hal kontribusi modal dan hak suara, di mana setiap negara pendiri memiliki kontribusi awal yang sama sebesar 10 miliar dolar AS dan memiliki satu suara.

NDB dalam Struktur Sistem Moneter Internasional

  • Alternatif terhadap Institusi Bretton Woods

NDB muncul sebagai alternatif terhadap institusi-institusi Bretton Woods yang selama ini dikritik karena dominasi negara-negara Barat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang kurang memperhatikan kepentingan negara berkembang. Keberadaan NDB menawarkan pilihan pendanaan baru bagi negara-negara berkembang dengan persyaratan yang lebih sesuai dengan kondisi masing-masing negara.

  • Diversifikasi Mata Uang Cadangan

Salah satu implikasi penting dari pembentukan NDB adalah upaya diversifikasi mata uang cadangan internasional. Meski dolar AS masih dominan sebagai mata uang cadangan global, NDB telah memulai praktik pembiayaan dalam mata uang lokal negara-negara anggota. Ini sejalan dengan ambisi BRICS untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan mempromosikan penggunaan mata uang lain dalam transaksi internasional.

Dalam konteks sistem kurs, praktik ini berpotensi mempengaruhi dinamika pasar valuta asing global. Sebagaimana dijelaskan dalam konsep dasar kurs valuta asing, mata uang dapat diklasifikasikan sebagai convertible currency jika dapat dipertukarkan secara bebas dengan mata uang negara lainnya. Upaya NDB untuk mempromosikan penggunaan mata uang lokal dapat meningkatkan konvertibilitas mata uang negara-negara BRICS dan memperkuat statusnya dari soft currency ingin menjadi hard currency yang lebih stabil dan dipercaya dalam sistem moneter internasional.

  • Kontribusi terhadap Sistem Moneter Multipolar

NDB juga berkontribusi pada terbentuknya sistem moneter yang lebih multipolar. Dalam sistem yang didominasi dolar AS, banyak negara berkembang menerapkan sistem kurs tertambat (pegged exchange rate) terhadap dolar AS atau sekeranjang mata uang yang didominasi dolar. Dengan adanya diversifikasi mata uang cadangan dan sumber pendanaan internasional melalui NDB, negara-negara berkembang memiliki lebih banyak pilihan dalam menentukan kebijakan nilai tukar mereka.

Beberapa negara mungkin akan beralih dari sistem kurs tertambat pada satu mata uang kuat tertentu ke sistem kurs tertambat pada sekeranjang mata uang (pegged to a basket of currencies) yang lebih mencerminkan komposisi mitra dagang mereka. Sistem ini dinilai lebih stabil dibandingkan dengan tertambat pada satu mata uang, terutama dalam konteks volatilitas nilai dolar AS.

Meskipun memiliki potensi besar, NDB menghadapi berbagai tantangan dalam upayanya untuk menjadi aktor signifikan dalam sistem moneter internasional. Tantangan-tantangan ini meliputi:

  • Kredibilitas

Sebagai lembaga yang relatif baru, kredibilitas NDB masih terbatas dibandingkan IMF dan Bank Dunia yang sudah ada selama lebih dari tujuh dekade. Banyak negara juga masih menganggap dolar AS sebagai mata uang cadangan paling aman, sehingga membatasi daya tawar obligasi dalam mata uang lokal yang diterbitkan NDB.

  • Ketegangan Internal

Salah satu tantangan paling mendasar bagi NDB adalah keragaman latar belakang ekonomi, politik, dan ideologi negara-negara anggotanya. Dalam praktiknya, koalisi BRICS yang menjadi tulang punggung NDB terdiri dari negara-negara dengan kepentingan nasional yang dapat bertabrakan. Misalnya, Tiongkok dan India memiliki sejarah persaingan geopolitik dan konflik perbatasan yang belum selesai. Rusia mengalami isolasi dari sistem keuangan global akibat invasi ke Ukraina. Brasil dan Afrika Selatan pun berhadapan dengan instabilitas politik domestik mereka. Perbedaan sistem politik dari negara anggota ini juga semakin menyulitkan penyusunan kebijakan bersama yang konsisten dan netral secara ideologis.

  • Tekanan Geopolitik

Kehadiran NDB sering dipandang sebagai alat geopolitik BRICS untuk menantang dominasi Barat, terutama AS dan sekutunya. Dalam kondisi dunia saat ini seperti, konflik Rusia-Ukaraina dan ketegangan AS-Tiongkok, membuat NDB menghadapi tantangan reputasi dan kepercayaan. Negara-negara non-BRICS mungkin enggan bergabung atau meminjam dana karena takut dicap berpihak pada blok tertentu.

New Development Bank mewakili upaya dari negara-negara BRICS untuk mereformasi dan menyeimbangkan sistem moneter internasional yang selama ini didominasi oleh negara-negara Barat. Dalam konteks sistem kurs global, keberadaan NDB berpotensi mendorong diversifikasi mata uang cadangan, meningkatkan stabilitas nilai tukar negara-negara berkembang, dan berkontribusi pada terbentuknya sistem moneter yang lebih multipolar. Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan, perkembangan NDB dalam satu dekade terakhir menunjukkan potensinya untuk menjadi aktor yang semakin signifikan dalam sistem moneter internasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun