"Mengapa kau sering berlarian menuju tempat sepi, dan itu yang selalu kau lakukan?"Â
"Tidak begitu" tandasnya..
"Tapi, kenapa setiap ada kesempatan kau lakukan sendiri? Karena kamu cuma ingin sendiri? Tau kah kamu, tiap yang bertitik di atas selembar kertas, kertas itu seakan tiada."
"Karena, Selalu ada siasat bahwa titik itulah tujuan dari kertas itu dibuat."jawabnya..
"Seperti saat kau mengambil selembar kertas kau buat titik di tengah. Alih-alih memiliki, namun kau tertipu akan kehadirannya, titik itu tetaplah titik yang sejatinya tidak akan menjadi tanda koma, maupun kutip, walaupun curiga menjadi acuannya, membolak balikan kertas pun seakan pertanda bahwa kamu tak memiliki kuasa dari titik itu."
"Kalau saja aku menyadari bahwa titik itu sendiri, mungkin akan ku cari pena yang sama dan membuat sebuah rumah agar titik itu saat ini tidak kesepian. Ya, Minimal ia memiliki rumah tempatnya pulang walau hanya sendiri."Â