Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titik Hitam pada Kertas Putih

13 Maret 2024   06:06 Diperbarui: 13 Maret 2024   06:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik Hitam pada Kertas Putih

Di atas putihnya kertas,
Sebuah titik hitam terlukis.
Kecil, namun begitu kontras,
Menarik perhatian, dan tak terelakkan.

Adalah titik hitam,
Simbol ujian dalam hidup.
Kehadirannya tak terduga,
Menerjang tanpa aba-aba.

Seperti tinta yang tumpah,
Menodai putihnya kertas.
Mengancam ketenangan,
Dan menimbulkan rasa was-was.

Namun, titik hitam itu,
Tak sesederhana yang terlihat.
Ia bisa menjadi ujian yang menguatkan,
Ataupun batu sandungan yang menjatuhkan.

Tergantung bagaimana kita melihatnya,
Sebagai rintangan yang harus dilewati,
Ataupun kesempatan untuk berkembang.

Hadapilah titik hitam itu,
Dengan berani dan tegar.
Jangan biarkan ia mengalahkanmu,
Tetapi jadikan ia pelajaran untukmu.

Seperti lukisan abstrak,
Titik hitam itu memiliki makna.
Memberikan dimensi pada putihnya kertas,
Dan membuatnya lebih indah.

Di antara lembaran kertas putih yang bersih,
Terukir titik hitam, tak terduga, tak terhindar.
Itulah ujian hidup, titik hitam yang mengganggu,
Namun juga titik awal dari kekuatan yang tersembunyi.

Dalam ujian hidup, kita diuji sebagaimana pena di atas kertas,
Mengarungi titik hitam yang menghalangi langkah.
Namun takdir tidaklah ditentukan oleh titik hitam,
Melainkan oleh cara kita meresponsnya dengan bijaksana.

Titik hitam itu, adalah kejadian yang tak terduga,
Rintangan yang tak terelakkan, duka yang mendalam.
Namun di balik titik hitam, terbentang ruang untuk pertumbuhan,
Kesempatan untuk merajut kisah keberanian dan ketabahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun