Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Agustus 2025: Kemerdekaan yang Ternoda

30 Agustus 2025   15:21 Diperbarui: 30 Agustus 2025   15:21 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah bereaksi dengan permintaan maaf. Tapi rakyat sudah bosan. Kata-kata "maaf" terdengar basi, seperti kaset rusak yang diputar berulang.

---

Bagian VI: Militerisasi Kehidupan Sipil

Alih-alih belajar dari amarah rakyat, pemerintah justru menambah luka. Presiden mengumumkan pembentukan 100 batalion militer baru, bukan untuk perang, melainkan untuk mengurus sektor sipil: pangan, pembangunan, bahkan kehidupan sehari-hari.

Sejarah berulang. Dwifungsi ABRI yang dulu dikubur, kini bangkit dari kubur. Militer masuk ke ruang sipil, demokrasi dipinggirkan.

Apa bedanya dengan Orde Baru? Rakyat hanya bisa bertanya-tanya.

---

Bagian VII: Sejarah yang Dimutilasi

Di tengah semua itu, pemerintah juga coba memanipulasi sejarah. Buku sejarah nasional yang baru dituding menghapus peristiwa kelam: tragedi 1965, reformasi 1998.

Inilah cara paling licik untuk melucuti daya kritis rakyat: menghapus ingatan. Jika rakyat lupa masa lalu, mereka akan mudah dikendalikan.

Namun publik melawan. Akademisi, aktivis, hingga pelajar menolak. Buku itu akhirnya ditunda. Tetapi niat pemerintah sudah jelas: membentuk generasi tanpa ingatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun