Dan perbedaan paling jelas adalah mereka hanyalah cerita fiksi yang ada dalam komik yang kemudian dikembangkan melalui film, sedangkan KKB melawan TNI-Polri jika terjadi maka itu bukan rekayasa dan bukan tak mungkin nantinya ada nyawa yang melayang.
Persamaannya adalah perang ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat, kalo film Marvel perang karena yang saya bahas secara singkat tadi, maka di KKB vs TNI-Polri adalah karena KKB ingin agar Papua Barat merdeka.
Dukungan perang ini nyatanya tak hanya datang dari luar Papua saja, bahkan anggota kepolisian setempat juga siap mendukung perang ini melawan masyarakat mereka sendiri yang tentunya dianggap sudah sangat meresahkan.
Brigjen Matius Fakhiri selaku Wakapolda Papua menekankan jika Polri dan TNI tidak perlu gentar alias takut.
BACA JUGA: Ketika Baper Hancurkan Magis: Maaf, Tolong, dan Terima Kasih
BACA JUGA:Â Cerpen: Tak Mudah Katakan, Jangan Lihat dari Fisik
"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi," papar Matius di Jayapura dilansir Kompas.
Meski mengaku siap untuk menerima ajakan perang, namun Matius berharap agar Civil War ini tidak ingin adanya korban sipil atau warga yang tidak bersangkutan.
"Kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi, dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," sambung Matius.
"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft. Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," tambahnya.
Sekedar informasi, dilansir dari TribunNews, adanya KKB ini dimulai dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berdiri sejak tahun 1965 silam, di mana mereka ingin memisahkan diri dari Indonesia.
