Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Baper Hancurkan Magis: Maaf, Tolong, dan Terima Kasih

13 April 2021   17:08 Diperbarui: 13 April 2021   17:33 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mulut ditutup (foto: Khrusonphasa).

Semenjak ada kata baper di Indonesia, rasa empati dan simpati orang-orang mulai memudar bahkan hilang.

Mungkin, ada yang masih belum tahu apa itu baper dan biasanya kalangan orang tua yang tentunya sudah tak terlalu memusingkan Bahasa gaul di Tanah Air.

Jadi, Baper itu adalah singkatan dari Bawa Perasaan yang berarti orang yang dinilai Baperan adalah orang yang gampang merasa kesal atau merasa emosi atau bisa juga merasa sedih.

"Dia mah baperan orangnya, dibecandain dikit langsung marah atau dibecandain dikit langsung ngambek, sedih."

Kurang lebih ucapan seperti itulah salah satu contoh orang yang sering menggunakan jurus baper saat sedang membicarakan orang lain, padahal dirinya belum tentu terima jika dibilang baper.

BACA JUGA: Cerpen: Tak Mudah Katakan, Jangan Lihat dari Fisik

BACA JUGA: Asal Muasal Lahirnya Nama Indonesia (YMK 4)

Tidak diketahui sejak kapan pastinya dan siapa pencetus kata baper di Tanah Air, namun yang pasti kata Baper mengalahkan tiga kata magis, yakni Maaf, tolong, dan terima kasih.

Padahal, sebelum ada kata Baper tiga kata magis itu juga terbilang sangat sulit diucapkan di Indonesia.

Terbilang sangat sulit karena adanya ego, gengsi, dan rasa hubungan yang sudah dekat dengan orang lain.

Sehingga mengucapkan maaf, tolong, dan terima kasih benar-benar dianggap bukan hal yang penting lagi bagi sebagian besar orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun