Mohon tunggu...
Siti Sundari
Siti Sundari Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika, Pengajar Praktik ( PP) PGP Angkatan 5 dan PP Angkatan 9

Membentuk Masa Depan Melalui Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kata Ajaib Permisi dan Terima Kasih

8 April 2024   05:35 Diperbarui: 8 April 2024   05:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi/ig: @sitisundarithea

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengabaikan kata-kata sederhana yang sangat penting untuk membangun hubungan yang baik. "Permisi" dan "terima kasih" adalah dua kata ajaib. Meskipun terdengar sepele, kata-kata ini dapat membuat suasana lebih positif dan menyenangkan.

Dalam berkomunikasi, dua kata yang sering dianggap sebagai etiket dasar adalah "permisi" dan "terima kasih". Permisi digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan meminta izin kepada orang lain untuk memulai suatu tindakan atau memasuki ruang pribadi mereka, sementara "terima kasih" adalah ungkapan rasa terima kasih yang menunjukkan penghargaan atas bantuan atau kebaikan yang diberikan oleh orang lain. Kedua kata ini tidak hanya meningkatkan interaksi antara orang, tetapi juga menunjukkan sifat sopan dan beradab.

Penggunaan kata "permisi" dan "terima kasih" memiliki dampak sosial yang luas. Dalam skala mikro, kata-kata ini dapat meningkatkan interaksi sehari-hari dan menciptakan suasana yang lebih positif dan mendukung. Namun, dalam skala makro, penggunaan terus-menerus kata-kata ini dapat menghasilkan sebuah budaya yang menghargai empati, kesopanan, dan kerja sama. Ini menunjukkan bahwa bahasa tidak hanya sarana untuk berkomunikasi, tetapi juga representasi norma dan kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, menginternalisasi dan menerapkan penggunaan "permisi" dan "terima kasih" dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya penting untuk berkomunikasi dengan baik, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang lebih sopan dan menghargai satu sama lain.

Kedua kata ini tidak hanya digunakan dalam konteks formal; "Terima kasih" dan "Permisi" dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan suasana yang lebih ramah dan inklusif. Ketika kita sering menggunakan kata-kata ini, kita tidak hanya meningkatkan cara kita berinteraksi dengan orang lain, tetapi kita juga membangun persepsi yang baik tentang diri kita sendiri sebagai orang yang sopan dan berempati "permisi" dan "terima kasih" digunakan dalam berbagai budaya menunjukkan bagaimana nilai-nilai sosial dan etika komunikasi antar manusia berkembang. Sementara "terima kasih" adalah ekspresi rasa syukur atau penghargaan atas bantuan atau kebaikan yang diberikan, "permisi" biasanya digunakan untuk meminta izin atau maaf ketika akan memulai interaksi atau dalam situasi yang membutuhkan pengertian dari orang lain. Tergantung pada konteks budaya dan bahasa seseorang, kedua frasa ini telah berubah dan berkembang.

Tidak bisa diremehkan betapa pentingnya menggunakan "Terima kasih" dan "Permisi" dalam komunikasi sehari-hari kita. Dua kata ajaib ini dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kita dengan dunia luar, memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan produktif satu sama lain. Dengan menggunakan kata-kata sederhana ini untuk menghormati dan menghargai orang lain, kita membantu menciptakan lingkungan yang lebih damai dan saling mendukung.

Dalam psikologi, penggunaan "permisi" dan "terima kasih" sangat memengaruhi komunikasi dan hubungan antarpribadi. "Permisi" seringkali dikaitkan dengan kesopanan dan rasa hormat terhadap ruang pribadi seseorang, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan mengurangi kemungkinan konflik. Sementara "terima kasih" tidak hanya sebagai ekspresi apresiasi, tetapi juga sebagai penguat hubungan sosial. Mengucapkan "terima kasih" Ungkapan ini keduanya sangat penting untuk membangun dan menjaga hubungan sosial yang sehat.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun