Di bukunya, "The Anxious Generation," Haidt menyajikan analisis mendalam tentang bagaimana sebuah generasi mengalami "pengkabelan ulang" otak dan kehidupan sosial mereka secara radikal. Lebih dari sekadar diagnosis masalah, buku ini menawarkan harapan dan solusi konkret yang dapat kita terapkan bersama-sama sebagai masyarakat, orangtua, dan pendidik.
Krisis yang Tak Terbantahkan: Data Berbicara
Data yang dikumpulkan Haidt dari berbagai survei nasional dan internasional menunjukkan pola yang sangat mengkhawatirkan. Mulai sekitar tahun 2010-2012, berbagai indikator kesehatan mental remaja di negara-negara maju mengalami lonjakan tajam yang belum pernah terjadi dalam sejarah modern. Grafik-grafik yang dihasilkan membentuk pola "tongkat hoki"---relatif stabil selama bertahun-tahun, kemudian tiba-tiba melonjak drastis.
Di Amerika Serikat, tingkat episode depresi mayor pada remaja meningkat lebih dari 150% antara tahun 2010 dan 2020. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, lonjakan ini terjadi secara signifikan lebih tinggi pada anak perempuan. Kunjungan ke unit gawat darurat karena perilaku menyakiti diri sendiri di kalangan remaja perempuan usia 10-14 tahun meningkat hampir tiga kali lipat dalam periode yang sama. Ini bukan hanya laporan subyektif, melainkan bukti perilaku konkret yang menunjukkan tingkat penderitaan yang ekstrem.
Tren serupa terjadi di berbagai negara maju lainnya---Inggris, Kanada, Australia, dan negara-negara Nordik---pada waktu yang hampir bersamaan. Keseragaman temporal dan geografis ini menunjukkan adanya faktor global yang sangat kuat yang mempengaruhi generasi muda di seluruh dunia.
Membongkar Mitos dan Mencari Penyebab Sesungguhnya
Haidt dengan cermat menganalisis berbagai penjelasan alternatif yang sering dikemukakan untuk krisis kesehatan mental remaja ini. Apakah krisis ekonomi yang menjadi penyebabnya? Tidak mungkin, karena krisis finansial terjadi pada 2008-2009, sementara kesehatan mental remaja justru memburuk saat ekonomi mulai membaik sepanjang tahun 2010-an.
Bagaimana dengan kekhawatiran tentang perubahan iklim atau trauma dari penembakan di sekolah? Meskipun isu-isu ini penting, mereka tidak dapat menjelaskan mengapa lonjakan masalah kesehatan mental terjadi secara sinkron di berbagai negara dengan kondisi politik, sosial, dan lingkungan yang berbeda-beda pada waktu yang hampir bersamaan.
Satu-satunya fenomena global yang terjadi secara serempak pada periode tersebut adalah transisi massal remaja dari ponsel sederhana ke smartphone dan adopsi masif platform media sosial visual seperti Instagram dan Snapchat. Inilah bukti kuat yang menunjuk pada teknologi digital sebagai penyebab utama krisis kesehatan mental generasi muda.
Akar Sejarah: Keruntuhan Masa Kecil Berbasis Permainan
Untuk memahami mengapa dampak teknologi digital begitu devastatif, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang seharusnya terjadi selama masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak manusia yang relatif panjang dibandingkan spesies lain bukanlah kebetulan evolusioner, melainkan adaptasi yang sangat penting untuk perkembangan otak dan keterampilan sosial yang kompleks.