Sumatera menyimpan banyak sekali rahasia. Salah satunya ada di Pasemah. Wilayah ini berada di barat Sumatera Selatan.Â
Di sana, warisan megalitik tersebar luas. Ini sisa peradaban kuno yang kuat (Tirto, Kebudayaan Kemdikbud).Â
Megalit di Pasemah sangatlah unik. Bentuknya pun sangat beragam. Ada arca manusia dan juga hewan (Tirto).
Kekuatan Budaya Megalitik
Kebudayaan megalitik sudah ada sejak lama. Diperkirakan sejak 2500 SM. Budaya ini tidak lenyap begitu saja. Ia terus berkembang di seluruh Indonesia.Â
Perkembangannya sampai era sejarah, bahkan hingga kini. Sumatera adalah salah satu pusat utamanya. Wilayahnya padat dengan tinggalan megalitik. Dari Danau Toba sampai ke Nias (Tirto).
Di Pasemah, arca batu besar sangat banyak. Bentuknya sangat halus dan kaya informasi. Para peneliti asing sangat memujinya. Mereka adalah L. Ullman dan E.P. Tombrink. Juga ada L.C. Westenenk. Mereka sempat menduga ini peninggalan Hindu-Buddha.Â
Namun, pandangan ini dinilai kurang tepat. Masyarakat Nusantara punya kemampuan seni luar biasa. Mereka mampu membuat karya seni sendiri. Tak harus selalu dikaitkan pengaruh luar (Tirto, 1922).
Di Tinggihari, kita bisa lihat banyak arca. Contohnya ada di situs Tinggihari I. Di sana ada arca babi dan manusia. Arca ini ukurannya sangat besar. Panjangnya 250 cm dan lebarnya 60 cm (Tirto, Rejang Lebong Blogspot, 2009).Â
Pahatannya berupa babi yang sedang berbaring. Ada manusia memegang pantat dan ekornya. Ini mungkin melambangkan harapan hasil buruan melimpah.Â
Ada juga arca di Situs Kota Raya Lembak I. Arca itu menampilkan dua manusia memeluk gajah. Salah satu manusia membawa nekara. Mungkin ini menggambarkan seorang pemimpin.Â
Lokasinya dekat dengan kubur batu. Hewan gajah dianggap punya posisi tinggi. Ini menunjukkan makna kuat kepemimpinan (Tirto).