Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Jalanan

Suka Membaca, Menulis, dan Nonton.|| Lahir dari hasil perkawinan seorang laki-laki Flores (Thomas Ronta Lapu) dan perempuan berdarah Sabu Sulawesi (Elisabet Doko), dibesarkan di Pulau Timor. Ayah dari seorang putra (Keyvand Marx Diven Lapu) dan suami dari seorang perempuan Batak (Eldiana Lumbantoruan).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keresahan

1 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 22 Agustus 2022   03:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Created By : YM.Lapu

Keresahan 

Mungkin Esok.
Ataukah kapan.
Sebagian dari mereka kini menunggu harapan kosong.
Seperti bulan merindukan pungguk.

Kelelawar berdasi, drakula, parasit.
Perihnya luka yang tertoreh
tercucur darah segar.
Tertampung mengelas anggur.

Baca juga: Anjingku, Babi

Masih juga kau rebut gelas itu, Serakah, lihat mereka hampir mati kehausan...Gersang
Dan kalian berhipotermia ria di ruangan berpendingin.

Muak, isi perut tergerus habis berbau anyir karena janji hampa, jangan lagi, Cukup.

Cukup, jangan ucapkan lagi.

Bekasi 2018

Baca juga: Kesendirian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun