Karena kami percaya, perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara, alias roh jahat dan bukan manusia.
---------------------
Tanpa terasa, Ibadah berjalan dengan baik, dan sampailah kami ke bagian Doa Syafaat (doa yang isinya mendoakan semua hal dan semua orang, termasuk negara, bangsa dan pemimpin negara).
---------------------
Semua dengan khusyuk menutup mata dan ikut mengamini doa yang disampaikan Pendoa kepada Allah Sang Maha Kasih, Maha Pencipta dan Maha Penyayang bagi semua orang.
---------------------
Saat kami sedang berdoa, entah kenapa saya bisa merasa ada yang masuk ke ruangan, walaupun tidak terdengar suara pintu dibuka. Feeling saya mengatakan "ada yang masuk."
Saya lalu membuka mata saya pelan-pelan, dengan kepala tetap menunduk dalam posisi berdoa, tanpa menggerakkan kepala, melalui sudut mata saya, saya melirik ke kiri, ke arah pintu masuk.
Ternyata benar.
Ada seorang laki-laki yang tidak pernah terlihat ada di gereja ini, berbadan tegap dan berjaket hitam, sedang berdiri dekat pintu. Mata laki-laki ini terlihat merah. Ia tersenyum tidak ramah, sambil melihat ke sekeliling, ke arah kami yang sedang berdoa, tapi dia tidak melihat ke saya.
Saya agak terkejut, tapi tidak takut. Lalu saya kembali menutup mata saya, sambil berpikir, kalau memang ini saatnya Tuhan memanggil kami, ya biarlah. Toh kami meninggal di gereja, dan kami percaya ketika kita beriman pada Tuhan, kita pasti masuk surga.