Mereka memiliki semacam waham atau delusi (pikiran menyimpang) kalau perilaku mereka benar dan tidak melanggar norma atau nilai-nilai kebenaran.
Bahkan ada pembunuh berantai yang meninggalkan kekhasan tertentu pada diri korbannya untuk menunjukkan keberhasilannya dalam memanipulasi korban dan menjebak korban sampai meninggal.
Karena ada kepuasan yang menyimpang pada diri para psikopat ketika melakukan kejahatan.
Bagi Psikopat membunuh seekor kecoak dan seorang manusia itu sama saja. Dia tidak memiliki semacam nilai moral yang mengingatkannya bahwa perilakunya adalah kejahatan. Karena seorang Psikopat memang memiliki emosi yang dingin dan tidak mampu merasakan kondisi emosi lawannya.Â
Karakter Psikopat bisa kita lihat jelas di Film seperti pada tokoh Hannibal Lecter di Film Silence Of The Lambs atau Tokoh Utama di Serial Televisi Dexter.
Psikopat berusaha memanipulasi korbannya untuk mencapai tujuannya.
Mereka bisa saja tampil sebagai pekerja sosial, bekerja di kantor bahkan tampil sebagai seorang ayah yang baik di tengah keluarganya.Â
Berdasarkan hasil penelitian Kriminolog di Amerika Professor David Wilson terhadap Pembunuh berantai Dennis Rader yang telah banyak membunuh keluarga di wilayah Kansas Amerika, Dennis Rader tampil sebagai orang yang taat beribadah, ketua pramuka bahkan ikut membantu Polisi mengusut kasus pembunuhan berantai yang dilakukannya di wilayah tempat tinggalnya.
Dennis Rader yang kerap meninggalkan tulisan BTK (Bind -- Torture -- Kill) atau Ikat -- Aniaya -- Bunuh merupakan salah satu penderita Psikopat yang tidak merasa bersalah setelah membunuh korbannya.Â
Kenapa ?Â
Karena dalam diri Psikopat memang hati nuraninya sudah diabaikan, sehingga tidak ada penyesalan setelah membunuh korbannya.