Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Psikopat

15 April 2022   03:56 Diperbarui: 20 April 2022   21:22 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari freepik.com

Mereka memiliki semacam waham atau delusi (pikiran menyimpang) kalau perilaku mereka benar dan tidak melanggar norma atau nilai-nilai kebenaran.

Bahkan ada pembunuh berantai yang meninggalkan kekhasan tertentu pada diri korbannya untuk menunjukkan keberhasilannya dalam memanipulasi korban dan menjebak korban sampai meninggal.

Karena ada kepuasan yang menyimpang pada diri para psikopat ketika melakukan kejahatan.

Bagi Psikopat membunuh seekor kecoak dan seorang manusia itu sama saja. Dia tidak memiliki semacam nilai moral yang mengingatkannya bahwa perilakunya adalah kejahatan. Karena seorang Psikopat memang memiliki emosi yang dingin dan tidak mampu merasakan kondisi emosi lawannya. 

Karakter Psikopat bisa kita lihat jelas di Film seperti pada tokoh Hannibal Lecter di Film Silence Of The Lambs atau Tokoh Utama di Serial Televisi Dexter.

Psikopat berusaha memanipulasi korbannya untuk mencapai tujuannya.

Mereka bisa saja tampil sebagai pekerja sosial, bekerja di kantor bahkan tampil sebagai seorang ayah yang baik di tengah keluarganya. 

Berdasarkan hasil penelitian Kriminolog di Amerika Professor David Wilson terhadap Pembunuh berantai Dennis Rader yang telah banyak membunuh keluarga di wilayah Kansas Amerika, Dennis Rader tampil sebagai orang yang taat beribadah, ketua pramuka bahkan ikut membantu Polisi mengusut kasus pembunuhan berantai yang dilakukannya di wilayah tempat tinggalnya.

Dennis Rader yang kerap meninggalkan tulisan BTK (Bind -- Torture -- Kill) atau Ikat -- Aniaya -- Bunuh merupakan salah satu penderita Psikopat yang tidak merasa bersalah setelah membunuh korbannya. 

Kenapa ? 

Karena dalam diri Psikopat memang hati nuraninya sudah diabaikan, sehingga tidak ada penyesalan setelah membunuh korbannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun