Mohon tunggu...
Bun SiawYen
Bun SiawYen Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga yang hobi membaca, menulis dan menonton.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rona Jingga di Marrakesh: Nada Tanpa Melodi

8 Februari 2022   22:15 Diperbarui: 8 Februari 2022   22:17 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Shutterstock via english.alarabiya.net)

Aku mengangguk seraya tersenyum dan mengajaknya sarapan. Sarapan kami pagi ini namanya B'ssara, sejenis sup buncis. Rasanya cukup enak, dipadukan dengan roti yang dominan rasa bawang putihnya. Namun, untuk lidah Indonesiaku, nasi goreng jauh lebih enak dan mengenyangkan.

"Jangan tanya nasi di sini," ujar Seeda tergelak ketika kutanya, di mana aku bisa menemukan nasi.

Kata Seeda, meskipun mayoritas penduduknya keturunan Arab, soal kuliner, pengaruh Prancis yang dominan. Jadi tak ada nasi di Marrakesh, yang ada roti dan kentang. Nasib.

Selesai sarapan, resepsionis memberitahuku jika ada seseorang yang sedang menunggu di lobi "riad", istilah orang Maroko untuk penginapan. Seeda menatapku dan tersenyum.

"Akhirnya, dia mau juga menemuimu."

Aku balas menatap Seeda dan mengangguk. Semoga semesta membiarkan asaku terwujud.

Di lobi, tampak seorang wanita dengan setelan tunik dan celana panjang longgar sedang duduk dan mengamati ponselnya. Rambut merahnya tampak berombak, tergerai sepunggung. Cantik.

"Salam, labass? Selamat pagi, apa kabar?" sapaku seraya menyodorkan tangan.

"Salam, bikhir. Selamat pagi. Baik-baik, terima kasih, " sahutnya seraya menyalamiku.

Dia, Nora Ahblain. Namanya terpampang di beberapa media internasional di penghujung tahun 2016. Keberaniannya menyuarakan perlawanan, terhadap tindak pelecehan yang kerap kali terjadi di Marrakesh membuatku tertarik untuk menuliskan kisahnya. Ya, dia salah satu alasanku ke sini.

"Sudah sarapan?" tanyaku lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun