Mohon tunggu...
yayan putra
yayan putra Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 6 SATAP SEKADAU HULU

Membuat puisi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Laknat

9 April 2024   11:00 Diperbarui: 9 April 2024   11:05 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar vivo v211

Malam laknat... 

Ketika api menjadi sedingin salju... 

Gagal malam menari tarian kematian... 

Aku tersudut....

Menghitung jejak dusta yang kau biarkan berserak... 

Menghirup aroma penghianatan yang kau sebar di setiap udara... 

Tanganku terikat... 

Mulutku tersimpan... 

Telinggaku di paksakan mendengarkan nyanyian traktir yang kau putar berulang-ulang....

Aku tak berdaya... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun