Pernah merasa lapar di siang hari padahal baru saja sahur dengan porsi besar? Itu bisa jadi bukan karena perut kosong, tapi karena kebiasaan.
Ada beberapa trik untuk menghindari lapar palsu:
Alihkan perhatian dengan aktivitas produktif.
- Kalau hanya duduk diam, pikiran lebih mudah fokus ke rasa lapar.
-
Jangan terlalu sering melihat jam.
- Menghitung mundur waktu berbuka hanya akan membuat waktu terasa lebih lambat.
Tidur cukup di malam hari.
- Kurang tidur bisa membuat tubuh lebih mudah lapar di siang hari.
Hindari terlalu banyak melihat iklan makanan.
- Media sosial penuh dengan konten kuliner selama Ramadan. Kalau tidak kuat iman, lebih baik dihindari dulu.
Kalau mindful eating bisa diterapkan, puasa tidak hanya jadi ibadah menahan lapar dan haus, tapi juga momen memperbaiki hubungan dengan makanan.
Pelajaran dari Mindful Eating di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan bukan hanya tentang apa yang kita makan, tapi juga bagaimana kita makan. Mindful eating mengajarkan kita untuk lebih menghargai makanan, memahami sinyal tubuh, dan menghindari pola makan yang tidak sehat.
- Gorengan tetap bisa dinikmati, tapi tidak harus jadi menu utama.
- Takjil sebaiknya tidak sekadar manis, tapi juga bergizi.
- Sahur bukan hanya formalitas, tapi investasi energi untuk seharian.
Mungkin sekarang pertanyaannya, apakah kita bisa menerapkan mindful eating ini setelah Ramadan berakhir?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI