Jangan jadikan gorengan sebagai makanan utama.
- Gorengan enak, tapi ia lebih ke "pelengkap". Jika terlalu banyak, perut malah penuh minyak sebelum mendapat gizi yang dibutuhkan.
Pilih yang masih hangat dan fresh.
- Gorengan yang sudah dingin dan berminyak dua kali lipat? Lebih baik berpikir ulang sebelum mengunyahnya.
Makan dengan sadar, jangan asal comot.
- Kadang tangan bergerak lebih cepat dari pikiran. Sebelum sadar, tahu-tahu sudah lima gorengan masuk ke perut.
Tapi, bagaimana jika tidak ada gorengan? Nah, ini yang sering menjadi dilema.
Takjil: Antara Sunnah dan Kalori Berlebih
Takjil adalah menu pembuka yang hampir selalu ada di meja makan Ramadan. Mulai dari kurma yang memang disunnahkan, hingga menu eksperimental seperti es kepal cokelat yang membuat gigi ngilu sejak suapan pertama.
Tidak ada yang salah dengan menikmati takjil. Yang sering jadi masalah adalah ketika takjil justru menjadi makanan utama sebelum hidangan utama.
Kurma tetap pilihan terbaik.
- Manisnya alami, mengandung serat, dan bisa mengembalikan energi tanpa membuat gula darah melonjak drastis.
Es buah atau kolak? Pilih yang secukupnya.
- Gula dalam takjil bisa jadi jebakan. Kalau terlalu manis, tubuh justru bisa terasa lebih lemas setelahnya.
Makan perlahan, jangan terburu-buru.
- Setelah puasa seharian, kita cenderung ingin menghabiskan makanan secepat mungkin. Padahal, tubuh butuh adaptasi.
Mindful eating mengajarkan kita untuk menikmati makanan dengan perlahan. Tapi, bagaimana dengan sahur?