Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gorengan, Takjil & Mindful Eating

10 Maret 2025   04:27 Diperbarui: 10 Maret 2025   04:27 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Apa yang masuk ke dalam tubuh kita, itulah yang menentukan bagaimana kita menjalani hari." -- Seorang bijak

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, penuh makanan lezat, dan... penuh godaan.

Sejak azan magrib berkumandang, meja makan berubah menjadi medan pertempuran. Ada kolak, es buah, kurma, martabak manis, dan tentu saja, gorengan yang tak tergantikan. Itu baru pembuka. Belum lagi hidangan utama yang sering kali melebihi kapasitas perut.

Di satu sisi, kita ingin menikmati berbuka dengan penuh syukur. Di sisi lain, kita sering kali kalah dengan nafsu makan. Maka, lahirlah kebiasaan makan berlebihan yang sering kali berakhir dengan perut kembung, kantuk berlebihan, dan ibadah tarawih yang terasa semakin berat.

Lalu bagaimana agar tetap bisa menikmati gorengan dan takjil tanpa terjebak dalam pola makan yang tidak sehat? Mindful eating mungkin bisa jadi solusi.

Tapi... mungkinkah itu diterapkan di tengah aroma pisang goreng yang menggoda?

Gorengan: Si Kawan Setia yang Tak Mudah Ditolak

Gorengan dan Ramadan itu seperti dua sahabat lama yang sulit dipisahkan. Coba perhatikan: di mana ada takjil, di situ ada gorengan. Entah itu tahu isi, tempe goreng, risoles, atau bakwan yang baru diangkat dari wajan.

Kenapa gorengan begitu menggoda?

Pertama, karena renyahnya. Kedua, karena rasanya. Ketiga, karena entah bagaimana, gorengan bisa membuat momen berbuka terasa lebih lengkap. Tapi ironisnya, gorengan juga bisa jadi penyebab perut tidak nyaman dan energi yang malah turun setelah berbuka.

Maka, mindful eating mengajarkan: menikmati gorengan boleh, tapi tahu batasnya.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun