Pernahkah kamu merasa bosan ngobrol dengan seseorang yang sotoy abis? Apapun topiknya---mulai dari kesehatan, politik, sains, sampai cara bikin telur mata sapi yang sempurna---dia selalu punya pendapat yang (menurutnya) paling benar. Nah, selamat datang di era "The Death of Expertise", sebuah kondisi di mana semua orang merasa lebih pintar dari ahlinya hanya karena pernah nonton satu video YouTube atau baca satu thread di Twitter.
Buku "The Death of Expertise" karya Tom Nichols adalah tamparan keras buat kita semua yang terlalu percaya diri dalam berpendapat tanpa dasar ilmu yang kuat. Nichols membahas bagaimana internet, media sosial, dan budaya anti-intelektualisme membuat orang semakin yakin bahwa mereka tahu segalanya---padahal, sebenarnya, mereka cuma salah informasi dengan percaya diri tingkat dewa.
Mari kita bahas isi buku ini dengan gaya santai, karena serius terus bisa bikin kepala cenat-cenut.
Ketika Semua Orang Merasa Ahli
Zaman dulu, kalau kita sakit, kita pergi ke dokter. Kalau mau tahu tentang sejarah, kita tanya guru. Sekarang? Cukup ketik "cara menyembuhkan sakit kepala" di Google, dan boom! Dalam hitungan detik, kita bisa berubah menjadi dokter dadakan yang lebih percaya pengobatan herbal dari Facebook dibanding nasihat dokter beneran.
Nichols menjelaskan bahwa ini bukan sekadar masalah ketidaktahuan biasa. Ini adalah masalah kepercayaan diri berlebihan. Orang tidak hanya tidak tahu, tetapi mereka juga tidak mau tahu bahwa mereka tidak tahu! Ini yang disebut dengan Efek Dunning-Kruger---fenomena di mana orang yang minim pengetahuan justru merasa lebih pintar dari yang seharusnya.
Salah satu penyebabnya? Internet. Dulu, informasi hanya tersedia bagi mereka yang mencarinya di tempat yang benar---buku, jurnal akademik, dan para ahli di bidangnya. Sekarang, semua orang bisa mencari informasi tanpa tahu apakah yang mereka baca itu benar atau sampah belaka.
Gerakan Anti-Vaksin
Banyak orang menolak vaksin COVID-19 dengan alasan mereka telah "melakukan riset sendiri". Riset ini sering kali hanya melibatkan menonton video di YouTube atau membaca artikel dari sumber yang tidak kredibel. Mereka merasa lebih tahu daripada ilmuwan yang telah menghabiskan bertahun-tahun meneliti vaksin. Akibatnya, banyak yang terinfeksi dan meninggal akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
Kenapa Ngobrol Zaman Sekarang Itu Capek?
Pernah nggak sih kamu debat sama seseorang di media sosial dan akhirnya malah frustrasi sendiri? Entah itu soal politik, vaksin, atau apakah bumi itu datar (serius, ini masih jadi perdebatan?), orang-orang lebih suka berargumen tanpa dasar yang jelas. Nichols menyebut ini sebagai era di mana setiap percakapan menjadi melelahkan.
Bayangkan, kamu ngobrol tentang perubahan iklim dan lawan bicaramu tiba-tiba berkata:
"Bro, suhu tuh naik-turun biasa. Gue baca di satu artikel Facebook kalau ini semua cuma hoax buat jualan panel surya."