Mohon tunggu...
Badriah Yankie
Badriah Yankie Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk keabadian

Badriah adalah pengajar bahasa Inggris SMA yang menyukai belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pro Kontra Memberi Uang Sedekah kepada Pengemis di Jalan

14 Mei 2019   18:42 Diperbarui: 14 Mei 2019   18:48 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah uang yang ditunggu pengemis

Bulan Ramadhan, pada beberapa tahun silam, ditandai dengan eksodus pencari untung dadakan di ibu kota dengan menjadi pengemis. Fenomena itu tidak lagi terdengar. Pengemis masa kini tidak lagi harus berbondong-bondong ke Jakarta. Daerah tempat tinggal sendiri dan daerah di sekitarnya telah berkembang menyusul Jakarta menjadi kota metropolitan dalam skala kecil. Metropolitan dalam arti serba ada mirip Jakarta. Ada mall, department store, kios-kios, tempat hiburan, dan hal-hal lain yang dulu hanya ada di ibukota, kini bisa pula ditemukan di daerah.

Akibat dari berkembangnya daerah menjadi kota-kota yang menunjukkan geliat ekonomi yang sama bersaingnya seperti Jakarta, membuat pengemis tergoda melakukan kegiatannya di daerah. Para pengemis dari ragam usia bermunculan di bulan Ramadhan. Mereka menunjukkan niat mulia yakni menawarkan diri barangkali kita mau memberi sedekah.

Tidak diperlukannya keahlian khusus dan latar belakang pendidikan tertentu menyebabkan siapapun bisa menjadi pengemis dan bisa membuka lahan kerja sekehendak hatinya. Jalan-jalan yang ramai dan macet biasanya menjadi dipandang menjadi spot yang penuh prospek. Para pengemis dengan gaya, alat, dan tampilan khasnya mengundang siapapun yang melewati dirinya untuk berbuat baik, yaitu memberinya sedekah. Jumlahnya tidak ditentukan, mereka menerima uang dalam jumlah berapapun.

Bersedekah dalam agama Islam dianjurkan. Tujuannya untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama. Selain itu, bersedekah juga dipandang sebagai cara untuk membersihkan harta, menenangkan hati, dan membersihkan dosa kecil. Sedekah yang baik adalah tanpa harus diminta. Sedekah, jika ada, berikan tanpa harus menunggu ada yang meminta.

Memberikan sedekah kepada pengemis yang berada di jalan-jalan, pada satu sisi bisa saja baik. Sedekah dalam bentuk uang yang langsung diterima pengemis, bisa menjadi yang disedekahkan langsung sampai pada orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Kemudian, pengemis itu manusia juga, seperti kita, maka ketika kita tahu mereka dalam kesulitan keuangan, memberi mereka sedikit dari rezeki kita, tentu tidaklah buruk.

Namun, memberikan sedekah dalam bentuk uang kepada pengemis di jalan, lebih banyak mudharatnya ketimbang baiknya. Mudharatnya seperti diuraikan berikut ini.  

Pertama, memberi uang sedekah kepada pengemis dijalan membangun kerangka pikir yang salah tentang pekerjaan. Bekerja, hakikatnya untuk mendapatkan uang. Mengemis, jika menghasilkan uang dipandang menjadi pekerjaan. Mengemis dalam status pekerjaan dengan indikator kerja murah, mudah, tidak ada aturan, tidak ada sangsi, tidak bisa dipandang pekerjaan. Pekerjaan memiliki aturan. Dengan penjelasan ini, hentikan memberi sedekah uang kepada pengemis di jalan agar kita tidak mendukung kerangka pikir yang salah mengenai pekerjaan.

Kedua, memberi uang sedekah kepada pengemis di jalan, bisa saja salah sasaran. Tidak semua pengemis yang mengemis itu benar-benar seperti yang terlihat. Misalnya kakinya buntung, bajunya camping, kakinya korengan, dan beraneka kondisi fisik yang membuat iba. Sebagian pengemis memanfaatkan manipulasi make up, akal-akalan untuk terlihat memprihatinkan. Membantu pembohong dan penipu, sangat tidak dianjurkan.

Ketiga, memberi sedekah uang kepada pengemis di jalan  menjerumuskan pengemis itu sendiri. Uang yang diterimanya bisa saja digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Bukan berarti berprasangka buruk kepada pengemis, namun mencegah orang lain berbuat yang melanggar agama, misalnya uangnya digunakan untuk membeli alkohol.

Keempat, memberi sedekah uang kepada pengemis di jalan bisa menimbulkan kecanduan bagi pengemis itu sendiri. Setelah dia memahami bahwa mendapatkan uang cukup dengan menadahkan tangan, atau mengetuk pintu jendela kaca mobil, dia akan mengulang hal yang sama pada esok harinya. Dia kecanduan mendapatkan kesenangan ketika ada uang sedekah sampai di tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun