Top-down directives dari presiden bertemu bottom-up input dari masyarakat. Astgas Pangan menjadi alat koordinasi, koperasi desa menjadi mekanisme partisipatif.
Stok beras, cadangan strategis, diversifikasi pangan, distribusi logistik, dan pemberdayaan ekonomi desa semuanya berjalan selaras. Prinsip policy cycle, evidence-based policy, dan governance koordinatif tampak hidup di sini.
Zulhas membuktikan bahwa menjadi menteri bukan sekadar jabatan. Dia koordinator, teknokrat, mediator, sekaligus pelaksana.
Setiap langkahnya selalu selaras dengan arahan presiden, tapi tetap berpijak pada data dan realitas lapangan.
Dari stok beras hingga koperasi desa, dari Astgas Pangan hingga target swasembada, semuanya bukan sekadar program. Ini narasi nasional: Indonesia mandiri, aman, dan sejahtera secara pangan.
Kerja Zulhas menunjukkan bahwa kebijakan yang baik hidup, menyentuh rakyat, dan diukur dari dampak nyata, bukan sekadar laporan di meja menteri.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI