Dalam Podcast TotalPolitik, kata "Korea" muncul untuk menggambarkan disiplin, ketekunan, dan cara kerja Zulkifli Hasan. Bukan Korea di peta dunia, tapi Korea sebagai simbol ketelitian, rapi, dan teknokratik heavy.
Satu-satunya ketua partai yang benar-benar menapaki karir dari anak ranting, cabang, hingga pucuk pimpinan nasional.
Profilnya mengingatkan pada tokoh dunia seperti Emmanuel Macron. Macron meniti karir dari sektor publik dan ekonomi, memadukan latar belakang teknokratik dengan strategi politik yang matang.
Seperti Zulkifli Hasan, Macron belajar struktur organisasi dari bawah, memadukan disiplin, analisis, dan teknokratik heavy untuk naik ke panggung nasional.
Keduanya menunjukkan politik bisa bersandar pada kemampuan teknis, pengalaman lapangan, dan perencanaan matang.
Karir politik Zulkifli Hasan unik. Sebelum panggung politik nasional, ia pedagang. Dari pengalaman itu, ia belajar strategi, negosiasi, dan pengelolaan sumber daya.
Dulu menjabat Bendahara PAN Jakarta Timur, posisi itu menjadi batu loncatan untuk karir yang menanjak perlahan tapi pasti.
Tidak ada jalan pintas, tidak ada warisan jabatan; semua diraih dari ketekunan dan kemampuan analisis yang tajam.
Latar belakang militernya pun menonjol. Sebagai bekas komandan Resimen Mahasiswa (Menwa), disiplin dan strategi melekat sejak dini.
Tidak seperti pendekatan militer yang mengintimidasi, disiplin itu disalurkan melalui logika, perencanaan, dan teknik.