"Eh Pak Ustadz...maaf saya tidak menyadari kehadiran Pak Ustadz..."Â
Ustadz Fikri tersenyum lembut
"Wajar saja, Someh. Kamu tidak menyadari kehadiran saya. Kamu kan sedang melamun...kenapa  Someh...? Wajah kamu koq kelihatan sedih sekali. Ceritakan kepada saya, siapa tahu saya bisa membantu kamu...".Â
Jaka Someh nampak ragu untuk menjawab pertanyaan ustadz Fikri, dia bingung harus berkata APA. Ustadz Fikri yang memahami keraguan Jaka Someh, bertanya lagi kepada Jaka Someh
"Apakah kamu sedang ada permasalahan rumah tangga....?"Â
Dengan sedikit perasaan malu, Jaka Someh menganggukan kepala untuk mengiyakan pertanyaan ustadz Fikri
"Iya....Pak ustadz..."Â
Ustadz Fikri berkata lagi kepada Jaka someh
"Ya sudah kamu sabar saja...kalau kamu tidak keberatan...kamu bisa menceritakan permasalahannya kepada Saya, semoga saja saya bisa membantu...minimal utuk meringankan beban fikiran kamu, Insya Allah saya akan menjaga amanah dan rahasia...."Â
Awalnya Jaka Someh merasa malu dan ragu, namun akhirnya dia pun menceritakan perihal rumah tangganya yang sekarang sedang mengalami prahara. Ustadz Fikri mengangguk-anggukan kepala ketika mendengar cerita Jaka Someh. Selesai mendengar cerita, ustadz Fikri berkata kepada Jaka Someh
"Kamu sabar ya, Someh. Semuanya ini adalah bentuk cobaan dari Gusti Allah".Â