Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Satu Malam

13 April 2019   09:17 Diperbarui: 13 April 2019   14:20 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"O resus negatif," 

Jawaban Nita membuatku diam, O resus negatif! Jadi itu sebabnya Reo membutuhkan bantuanku. Tanpa pikir panjang aku pun segera menuju ruang IGD. 

Samar terdengar suara pertengkaran di ruang tunggu IGD ketika aku hampir sampai.

"Jawab aku, Lea. Dia anak siapa? Chiya anak siapa?" teriak pria itu lantang. Wajahnya merah dipenuhi amarah dan kekecewaan. 

Dan seorang wanita yang hanya bisa menangis saat suaminya murka. Tak bisa kulihat wajah sang istri karena posisinya membelakangiku.

Langkahku kian mendekat hingga percakapan mereka mulai terdengar jelas. Pria itu menyentuh bahu istrinya, menatapnya tajam dengan sebuah tuntutan.

"Apa benar dia bukan anakku? Dia bukan anakku?" ada airmata yang meluncur dari bola matanya. Pria itu pastilah sangat menyayangi anaknya, hingga tergores luka yang begitu dalam saat ia mempertanyakan sebuah kebenaran. 

"Maafkan aku, Pa!" isak wanita itu, "Tapi aku bisa menjelaskan semuanya,"

Pria itu melepas bahu istrinya, perlahan mundur tanpa melepaskan tatapannya yang dipenuhi rasa kecewa dan luka. Kepalanya menggeleng pelan. 

"Wil,"

Suara Reo membuyarkan perhatianku pada sepasang suami-istri itu. Kuhampiri Reo,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun