Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [16]

10 Januari 2021   12:32 Diperbarui: 10 Januari 2021   12:50 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Hwan Eunyul, kukira kau pintar. Kau mau dibohongi oleh dia, begitu?"

Sambil berkacak pinggang di hadapanku, Gari terlihat sangat resah. Baru saja aku akan membalas ucapannya, ponselnya berdering dan dengan satu tangan direntangkan di depan wajahku, tangannya yang lain menyambut panggilan itu.

"Hello Ian. Yes, that's right. In front of the library? Oh really? Okay we'll go there. Thanks for the information."

Gari lalu menggandeng lenganku lagi.

"Ayo kita ke perpustakaan, kata Ian dia melihat Hyunbin-ssi disana," ujarnya sambil setengah menyeretku.

Jujur aku memang terkadang tidak bisa tidur nyenyak setelah aku melihat foto yang dikirimkan Gari untukku. Aku tak ingin mempercayai apa yang kulihat sebelum aku melihatnya sendiri. Hyunbin oppa sosok yang penyayang. Kami kenal sejak aku masuk SMA dan kami bertemu di acara reuni yang diadakan di sekolah. Hyunbin oppa waktu itu baru saja lulus dua tahun dari SMA. Sejak saat itu dia sering menghubungiku, sering datang ke sekolah, bahkan dia menjadi tutor untukku secara gratis. Akhirnya hubungan kami meningkat pada tahun terakhirku di SMA. Namun sayangnya setelah satu tahun setengah hubungan kami berjalan dengan stabil, dia lulus kuliah dan mengambil program pasca sarjana dengan menerima beasiswa. Tapi kami masih tetap berhubungan baik meskipun terkadang tidak bisa sering bertatap muka dengan video chat. Aku percaya padanya, dia tidak mungkin mengkhianatiku.

"Itu dia kan?"

Namun aku harus meralat apa yang barusan kupikirkan. Seorang gadis berambut pirang bergelanyut manja ke lengannya saat mereka berdua berjalan keluar dari sebuah gedung. Hyunbin oppa tersenyum sangat lebar dan sesekali mengelus rambut si gadis dan mereka berbicara cepat dalam bahasa Inggris. Namun ketika mereka melangkah mendekati aku dan Gari, mereka mendadak berhenti. Apakah aku membuat waktu berhenti bergerak? Saat ini di duniaku hanya ada aku, Hyunbin oppa dan gadis itu. Matanya memandang lurus ke sosokku. Aku tidak tau harus memasang ekspresi seperti apa saat ini.

 

In a world that's only words

You're the one and only honest answer to me
Woo yeah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun