"Baiklah, kurasa aku akan mulai dulu karena aku host dari kafe ini," ujar Choeun noona disambut tawa beberapa orang.
"Apakah kadonya untuk Chungdae? Karena kalau tidak, dia malam ini pasti akan merajuk," ujar Yeowoo sambil tertawa.
Andaikan Yeowoo seorang pria, pasti sudah kutonjok lengannya... tapi yah, meskipun begitu, aku tak berani menyentuhnya. Menyentuh Yeowoo berarti mati. Aku kasihan dengan pacarnya kelak.
"Sayangnya, memang bukan buat Chungdae," ujar Choeun noona sambil menjulurkan lidahnya padaku lalu beralih ke Dongsun, "hadiahnya buat Dongsun."
Choeun noona memberikan kotak kado berwarna pink kepada Dongsun.
"Ah ya, noona, terima kasih untuk yah... warna kotaknya," sendat Dongsun, "maksudku, untuk kadonya."
Suasana riuh dengan tawa lagi.
"Buka! Buka!" tuntut Donghyun dengan suara keras.
Beberapa mulai mengeluarkan tuntutan yang sama jadi Dongsun cepat-cepat membuka kadonya. Ternyata isinya topi wol berwarna merah menyala seperti warna kostum Santa Claus. Dongsun langsung memakainya.
"Wah, ini hangat. Terima kasih, noona," ujar Dongsun yang tampak tulus sangat senang.
"Itu terlihat cocok untukmu," balas Choeun noona.