Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] No Other, The Story [55/55]

21 Juni 2020   13:33 Diperbarui: 21 Juni 2020   13:29 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Entah kenapa... aku merasa hatiku begitu lega... begitu bahagia mendengar janji itu diucapkan. Kini kutau giliran Manshi duluan yang harus menjawab Ndong oppa.

"I, Cai Manshi, take you, Shin Donghae, to be my husband, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, till death us do part, according to God's holy law, and this is my solemn vow," janji Manshi, terdengar gugup.

Wookie tersenyum padaku lagi. Aku benar-benar tidak yakin aku bisa mengucapkan janjiku dengan baik, aku sangat tegang. Setelah ini... kami akan resmi menjadi suami-istri... aku akan benar-benar menjadi milik Wookie selamanya. Hanya beberapa menit lagi... aku... harus berjuang...

"I, Kim Mugung, take you, Kim Ryeowook, to be my husband, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health," ucapku, merasa kerongkonganku kering, "to love and to cherish, till death us do part, according to God's holy law, and this is my solemn vow."

Wookie mengangguk dan aku tau aku sudah berhasil mengucapkannya tanpa melakukan kesalahan. Para tamu bertepuk tangan meriah, lalu aku mendengar desis bersemangat di antara mereka.

"Kiss the bride! Kiss the bride!" berani bertaruh seribu persen itu suara Kanginnie oppa.

"Yes, kiss the bride!" seru Henry tidak kalah bersemangatnya.

"Haish... kalian berdua, berisik!" dan itu suara Ichul oppa-ku, aku yakin dia pasti memukul atau menyodok Kanginnie oppa dan Henry.

Aku dan Wookie bertukar senyum gugup. Wookie memakaikan cincin di jari manis tangan kiriku dan akupun mengambil kotak yang disodorkan Hae untuk memakaikan cincin di jari manis tangan kanan Wookie. Wookie perlahan membuka kerudung yang menutupi wajahku, dan aku malah merasa malu-malu bertatapan langsung dengannya.

"Yifang, cantik sekali," puji Wookie sambil tersenyum.

"Wookie juga tampan kok," aku balas memuji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun