Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] No Other, The Story [50/55]

23 Mei 2020   16:11 Diperbarui: 23 Mei 2020   16:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku segera menelepon sekretarisku dan menyerahkan data yang Yifang butuhkan. Dengan lincah, Yifang kembali menggunakan software anehnya untuk menyelidiki berbagai data.

"Oppa... ternyata memang dia," ucap Yifang, "aku akan memberikan print out semua jejaknya supaya kalau-kalau oppa ingin mendesaknya, oppa punya bukti yang jelas."

"Oppa, siapa itu Park ahjussi?" Tanya Meifen.

"Dia... sudah bekerja di perusahaan selama dua belas tahun lamanya. Dia adalah sahabat appa, jadi bagaimana mungkin... atau kenapa? Kenapa dia melakukan semua ini?" tanyaku bingung.

Jungmin menepuk bahuku, "hyung, tanyakan langsung padanya. Itu lebih baik daripada kita terus menebak. Lakukan ini secepatnya, juga untuk membersihkan nama baik Meifen di hadapan Mr. Choi."

"Kau benar, Jungmin. Aku benar-benar ingin tau mengapa... karena selama ini dia memberi sumbangsih yang begitu besar untuk Choi Company, aku tidak percaya kali ini dia melakukan hal-hal yang begitu berlawanan..."

"Orang yang terlihat baik justru terkadang patut dicurigai," celetuk Wookie.

"Nah, ini semua print out-nya. Sekarang apa yang akan terjadi, semuanya tergantung pada oppa," ucap Yifang sambil memberiku setumpuk kertas.

Aku memegang kertas itu dengan tangan gemetar. Bagaimana paman yang begitu baik, yang sudah melihatku tumbuh, melakukan hal seperti ini? Aku mengajak Jungmin dan Meifen ke kantorku, dan aku juga sudah meminta appa untuk datang. Appa datang satu jam kemudian, sementara Park ahjussi sudah menunggu bersama kami selama lima menit lamanya.

"Ada apa ini?" Tanya appa, memandangi kami bergantian.

Aku mendorong tumpukan kertas ke hadapan Park ahjussi yang memandang kami kebingungan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun