"Tidak, itu hanya karena mataku jeli."
"Dan apa maksudmu dengan kesepakatan?"
Youngkyong menoleh dan menatapku tajam, tatapan yang sangat asing, seperti bukan Youngkyong yang kukenal.
"Aku akan membantumu mendekati miss Baek. Yang perlu kau lakukan hanya menyambar peluangnya. Dan aku yang akan membuat peluangnya."
Jika ini bisa membuatku dekat dengan miss Baek...
"Tapi kau pasti ingin sesuatu sebagai imbalan kan?"
"Untukku, ciptakan peluang bagiku dan hyongmu juga Chungdae oppa," ujarnya membuat mataku membelalak, "tenang, bukan maksudku menduakan hyongmu. Aku hanya ingin mengetahui kemana tujuan akhir perasaanku, hingga di saat aku bisa memilih."
Kami bertukar pandang. Ini bukanlah kesepakatan yang jelek. Mungkin jika aku menyambar peluang yang dimaksud Youngkyong, miss Baek hanya akan memandangku seorang.
***
HEO CHUNGDAE'S POV
Aneh sekali rasanya. Tadi pagi Dongsun menghampiriku dan mengatakan kalau Noh Sonsaengnim ingin menemuiku. Setauku sebagai wakasek, dia sangat jarang berhubungan langsung dengan para murid kecuali dengan kepala guru di tiap departemen, wali kelas atau hanya ketua Students Committee. Aku mengetuk pintu kantornya pelan.