Aku yang kaget sekarang. Kyu... juga patah hati?
"Tapi sekarang Xili bisa kau ambil. Dia sudah putus dengan Hae."
"Tidak bisa. Dia tidak menganggapku lebih dari sekadar oppanya. Mungkin dia masih memikirkan... sudahlah. Sekarang hyung. Apa yang terjadi?" Tanya Kyu dengan tajam.
"Baiklah. Dia bilang dia tidak mencintaiku. Saat aku jadian dengannya, kalau kau ingat itu hari Valentine, sebenarnya adalah ketika dia sakit hati oleh Hangeng hyung. Dia berencana menyatakan perasaannya pada Hangeng hyung, tapi melihat Hangeng hyung malah menyiapkan kado untuk Xili, dia tidak jadi menyatakannya. Dan aku sudah tau itu akan terjadi. Aku tau Hangeng hyung tidak bisa mencintainya. Aku menunggunya di depan resto dan aku bilang aku ingin jadi pacarnya. Dia memberiku kesempatan, dengan syarat kalau aku menyakitinya atau tidak berhasil membuatnya mencintaiku, aku akan pergi dengan rela."
Kyu terdiam mendengar penjelasanku. Nah, sekarang kau mengerti kan? Bagaimana aku tidak sakit hati ketika aku sudah berusaha... tapi aku tidak mendapatkan apapun?
"Meifen bilang apa, hyung? Dia tidak mencintai hyung, begitu?"
"Ne. dia bilang aku gagal."
"Aneh sekali. Jelas-jelas orang butapun bisa melihat Meifen terlihat bahagia dengan hyung. Mengorbankan nyawa... itu tanda awalnya. Lalu... lalu... hmm..."
"Tidak ada yang aneh, Kyu, semua itu sudah final. Dia sudah tidak mencintaiku. Aku patah hati. Jadi tolong berikan whisky itu untukku..." pintaku.
"Ani. Hyung harus kembali bekerja sekarang. Kalau aku lain kali melihat hyung berkeliaran lagi di bar, aku akan menyeret hyung pulang. Oh tidak, aku akan melapor pada Leeteuk hyung, biar hyung kena marah."
Dan sebelum aku protes, Kyu sudah menarikku pergi. Tubuhku terlalu lemas untuk melawan, jadi aku mengikutinya saja, kepalaku pusing.