"Tapi aku... apa yang aku miliki sehingga aku pantas untuk bersama Siwon? Aku hanya gadis miskin, gadis biasa yang berprofesi sebagai pelayan, tidak bisa membantu Siwon mengurus perusahaan, tidak bisa menghasilkan keturunan yang mungkin sempurna," keluh Meifen, "aku... intinya tidak pantas bersama Siwon."
Mendengar penjelasannya, hatiku bergetar hebat. Meifen... dia meninggalkanku... karena dia rendah diri? Aku langsung mengitari meja dan duduk di sampingnya.
"Meifen, kau tidak boleh rendah diri begitu! Aku mencintaimu apa adanya, hanya kau yang pantas untukku. Syarat untuk menjadi gadis yang pantas untukku bukan kalau kau memiliki kekayaan yang sama dengan keluargaku atau kau bermarga bangsawan," ujarku tidak sabar, "tapi syaratnya hanya satu: aku dan kau saling mencintai. Itulah yang kubutuhkan. Hanya sesimpel itu."
Meifen memandangku, "kau tidak bohong padaku? Kau tidak dijodohkan?"
"Omong kosong macam apa itu! Tentu saja tidak! Aku tidak membohongimu!"
"Jadi benar ya kalau Choi ahjussi mengancammu? Kapan dia melakukan itu?" Tanya Yifang tajam.
"Ng... malam itu waktu pulang dari resto, tiba-tiba aku terlibat adegan seperti penculikan, aku kira aku benar-benar akan diculik... tapi ternyata aku dibawa ke Hotel Beyond untuk menemui Tuan Choi. Dia... dia... menawariku apartemen, uang," jawab Meifen, "dan mobil... dia ingin aku pergi dari hidup Siwon. Dia pikir... aku ingin mengikat Siwon, menginginkan hartanya, menginginkan balas budinya."
"Lalu Choi ahjussi yang mengatakan Siwon hyung sudah dijodohkan? Juga mencecokimu sampai kau rendah diri begitu?" Tanya Wookie.
"Ng... yah... sebelumnya memang aku sudah sering kepikiran sih... gadis seperti aku... apa pantas bersama Siwon..."
Aku tak tahan lagi. Aku memeluknya erat.
"Meifen, jangan katakan itu lagi, kumohon. Maafkan aku yang tak bisa melindungimu jadi kau disakiti seperti itu oleh appa. Aku tak menyangka appa begitu keterlaluan. Apa dia pikir kau adalah pengemis, menawarimu harta? Itu benar-benar merendahkan martabatmu," ucapku resah, "aku benar-benar minta maaf. Meifen, aku tidak akan membiarkanmu disakiti lagi. Tolonglah... terimalah aku kembali."