Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] I'm (Not) Allow to Love You [11]

11 Maret 2020   19:39 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Selamat malam

Selamat tidur Youngkyong

Aku meletakkan ponselku di samping kepalaku. Aku masih tidak bisa menghilangkan bayangan Youngkyong dan Dongsun dari kepalaku. Kalau memang Youngkyong lebih menyukai Dongsun, aku akan merelakan mereka bersama. Mengapa sekarang dia berusaha mendekatiku lagi dan membuat hatiku goyah? Youngkyong, katakan kepadaku apa yang harus kulakukan dengan perasaanku padamu?

***

Apa aku tidak datang terlalu pagi ya? Aku baru keluar dari stasiun subway tepat di lorong penghubung stasiun dan COEX Mall. Aku mengecek ponselku dan aku datang 16 menit lebih cepat dari jam 9. Aku masuk ke toilet untuk memastikan penampilanku cukup oke hari ini. Aku mengikat rambut sebahuku menjadi kuncir kuda, merapikan poniku, memastikan makeup-ku tidak terlihat tebal, menambahkan sedikit lagi liptint, merapikan mini dress-ku yang berwarna kuning cerah dan mengecek tali sepatu bootsku yang berwarna coklat muda. Baiklah, kurasa aku cukup oke. Aku mulai berjalan keluar toilet. 

Apa yang sebenarnya kupikirkan. Aku menggelengkan kepalaku kesal. Aku tak bisa tidur sampai jam 1 malam dan setengah mati memikirkan penampilanku hari ini. Ini kan kulakukan hanya karena aku kalah taruhan? Aku harus mengontrol diriku. Chungdae itu muridku dan ada Youngkyong di dekatnya. Tunggu, apa yang akan Youngkyong lakukan kalau dia tau hari ini aku dan Chungdae keluar seharian berdua? Mendadak aku tak yakin ini ide yang bagus. Aku bahkan belum menceritakannya pada Eunyul eonni.

"Noona!"

Aku kira aku salah mendengar, lalu kukira aku salah melihat. Disitu berdiri Chungdae, seperti yakin aku akan melalui jalan ini (apa dia peramal?) dan dia tampak sangat tampan hari ini: rambut berponinya dibiarkan tampak menjuntai halus, memakai kaos berwarna merah di dalam jaket jeans yang dibiarkan tidak dikancing dan celana jeans biru panjang. Aku sangat yakin banyak perempuan yang melewatinya, memandanginya sejenak dan berbisik dengan teman mereka. Dia berlarian menghampiriku dengan senyum lebar merekah di wajahnya.

"Selamat pagi noona! Hari yang cerah ya?"

Aku mencium bau mint segar darinya, rupanya dia memakai parfum atau apalah itu.

"Kenapa kau memanggilku noona?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun