Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | [27/55] No Other... The Story

12 Januari 2020   14:30 Diperbarui: 12 Januari 2020   14:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                "Ne. aku akan membunuhnya sekarang!" balasku.

                "Tu... tunggu, Monica! Karena kau disini, kau bisa bertemu Shindong dan akrab dengannya! Bukannya itu bagus?" tawar Kangin.

Dan semangatku untuk memukulinya hilang begitu dia sebut nama yang terakhir. Shindong... dia sekarang jarang menghubungi atau bertemu denganku. Kalau menurut Aqian yang mengikuti kelas menarinya bersama Xili seminggu dua kali, Shindong sangat sibuk, muridnya bertambah. Tapi apa karena alasan itu... dia tak mau lagi berteman denganku? Aku berjalan lesu menuju luar gedung.

                "Eh? Manshi? Kau mau kemana?" bahkan suara Yifang yang bertanya hanya terdengar samar-samar.

                "Apa dia marah dengan Kangin hyung?" Tanya Henry.

                "Sudah, tak apa-apa, nanti aku akan menenangkannya. Aku pulang dulu, Henry, Kanginnie oppa. Hei, Manshi!!!"

Dan aku masih sama lesunya ketika sudah sampai di apartemen kami yang sepi, tanpa Aqian dan Xili. Aku hari ini off dari salon, menikmati hariku yang santai. Pikiranku masih berkelebat di seputar Kangin, kehidupanku disini dan Shindong... Bagaimana semuanya bisa begini kebetulan? Apakah itu tandanya kami semua berjodoh? Dan Shindong... apa harusnya aku yang menghubunginya? Jujur aku jadi kehilangan teman untuk jalan-jalan dan makan di luar...

                "Manshi, apa kau marah dengan Kanginnie oppa?"

                Aku memandangi Yifang yang duduk di sampingku di ranjang bertingkatku.

                "Tidak lagi. Aku Cuma merasa aneh. Semuanya rasanya seperti sudah diatur. Pertemuan kita, rencana kita," jawabku.

                "Memang ada yang bilang begitu, Manshi, kalau jalan kehidupan kita itu sudah diatur sama yang di atas. Kau tau, aku percaya pasti kita sedang dituntun ke jalan yang lebih cerah setelah ini. Jangan marah lagi padanya ya. Kalau dipikir-pikir, karena dialah kita semua bisa bersahabat. Setuju?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun