Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | [27/55] No Other... The Story

12 Januari 2020   14:30 Diperbarui: 12 Januari 2020   14:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sial, reflex-nya cepat sekali! Sebelum aku bisa menangkapnya, dia sudah kabur! Aku harus mengejarnya! Aku harus menangkapnya dan menghajarnya sampai hancur berkeping-keping!

                "Eng... noona, mereka kenapa? Main kejar-kejaran?" Tanya Henry lugu.

                "Eng... aku tak tau juga, Henry. Tapi asyik juga lihat mereka... eng... pemanasan, mungkin?" usul Yifang, berusaha mencari kata-kata yang cocok.

Dan melihat putaran larinya si Kangin yang begitu-begitu saja, aku akhirnya berbalik arah lari dan menghadangnya. Aku memukulinya dengan membabi buta, tapi dia melindungi wajah dan badannya dengan tangan dan kakinya.

                "Monica! Mian... aku benar-benar tidak sengaja..." teriaknya ketakutan.

                "Apa kau tau aku nyaris jadi pengemis disini, hah? Kalau saja aku tidak bertemu Yifang, mungkin aku sudah ditarik balik ke Beijing!" jeritku marah, masih memukulinya.

                "Aku bisa jelaskan itu semua. Bukannya tadi kau dengar Henry bilang ponselku kecurian? Semuanya kenyataan! Aku juga sudah terlanjur menghapus account-ku yang lama, jadi aku tak bisa menghubungimu! Aku tak tau kau benar-benar sudah disini!"

                "Aku membencimu! AKU AKAN MEMBUNUHMU!"

                "Tapi... lihatlah apa berkahnya karena kau tetap disini, kau bisa bertemu Yifang dan berteman dengan kami! Bukan itu saja, tapi kau bisa menemukan pekerjaan yang bagus!"

                "Ah... aku ingat! Manshi, apa dia Strong Raccoon? Kanginnie oppa adalah orang yang membuatmu ke Seoul?" Tanya Yifang dari seberang ruangan.

                "Hah? Benarkah? Bagaimana mungkin semuanya begitu kebetulan?" Tanya Henry tak percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun