"Kalaupun Hae kasih tau, kau mau menerima ucapan terima kasih Meifen? Bukannya kau tidak suka padanya?"
        Kami sudah sampai di persimpangan jalan yang memisahkan gedung fakultas kami.
        "Tidak mau juga sih."
        "Ya sudahlah kalau begitu. Dasar kau, Siwonnie, bisa juga aneh."
        "Mana Wookie? Dia tidak kuliah hari ini?" tanyaku, tak melihat Wookie dimanapun.
        "Dia sudah pergi duluan pagi-pagi sekali, habis menghampiri apartemen Yifang untuk memasak. Kau kapan-kapan mampirlah ke apartemen mereka, jauh lebih rapi dari apartemen kami."
        "Kapan-kapanlah. Oke, met kuliah, Sungminnie."
        "Oke, kau juga ya."
        Aku memasuki gedung fakultasku dan mulai mendengar bisik-bisik norak lagi. Sudahlah, tahan saja. Toh tidak lama lagi aku akan keluar dari kampus ini. Tapi yang terbayang di otakku malahan wajah si Meifen dan ucapan Sungminnie. Amit-amit... apa bagusnya gadis seperti itu? Kerjaannya toh Cuma pelayan, tidak keren.
        "Masuk."
        Ketukan di pintu kantorku berhenti, dan sekretarisku masuk membawa setumpuk kertas dan folder.