Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[20/55] "No Other, The Story"

7 Juni 2019   10:41 Diperbarui: 7 Juni 2019   10:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                `"Tidak ada lagi. Kau tidak perlu ikut lembur bersamaku, Erica. Pulanglah."

                "Baiklah. Tapi saya sudah siapkan kopi untuk Anda. Selamat bekerja, Tuan. Ingatlah untuk menjaga kesehatan Anda."

                "Terima kasih."

                Aku melihatnya pergi setelah meletakkan secangkir kopi yang langsung kuminum. Aku bisa bertahan lagi, setidaknya tubuhku terasa hangat dan segar kembali. Aku meraih ponselku dan menekan nomor yang sudah sangat kuhafal.

                "Yoboseyo, Hangeng hyung. Aku bisa pesan yang biasa? Sedang ramai? Tidak apa-apa, aku bisa menunggu. Sekarang aku di kantor, langsung saja antarkan ke dalam kantor pribadiku. Ne, gomawo hyung," kataku pada Hangeng hyung melalui telepon.

                Aku perlu makan, karena energy terbesar tentu saja akan didapatkan dari makanan yang sehat dan enak buatan Hangeng hyung. Selama menunggu pesananku datang, aku harus melanjutkan pekerjaanku. Pokoknya perusahaan itu harus dibuka sebelum aku keduluan. Aku hanya memberi diriku sendiri waktu selama dua minggu, tidak lebih. Ayo, Choi Siwon, hwaiting!

                Ng... apa? Bagaimana aku bisa ketiduran? Aigo! Sudah jam 11 malam ini! Choi Siwon! Bagaimana kau bisa ceroboh begini?

                "Lho? Makanannya... masih panas? Apa Hangeng hyung baru mengantarkannya? Tapi bukannya tadi aku pesan jam 7 malam ya? Lalu sepoci kopi yang hangat ini... siapa yang buatkan? Erica sudah pulang kan?" aku jadi berbicara sendiri seperti orang bodoh.

                Ketika aku masih kebingungan, aku merasakan jasku yang tadinya kugantung di tempat menggantung jas di ujung pintu sana terjatuh dari punggungku. Ada yang menyelimutiku. Tapi siapa...? Dan aku melihat sebuah kertas notes berwarna putih polos diselipkan di bawah paket makanan Hangeng hyung. Tulisan yang tidak kukenal.

Gomawo sudah membelikan perabotan kamarku. Hati-hati masuk angin.

                Peralatan kamar? Sekarang aku tau dia siapa. Si Meifen. Dan... dia memperhatikanku? Sejak kapan dia peduli padaku? Aku bergidik ketika merasakan ada angin yang berhembus mengenai leherku. Aku menoleh dan menemukan sebuah jendela yang terbuka. Aigo, kenapa aku bisa lupa menutup jendela? Aku ceroboh sekali. Dan si Meifen itu... sudahlah, lupakan saja. Teruskan bekerja... sambil makan dan minum kopi yang wangi ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun