"Tapi Zhoumi oppa kan dalam masalah? Apa tidak boleh ada cewek yang tinggal di apartemen mereka?"
        "Itu salah satu peraturan perusahaan. Baiklah, kita tunggu kabar dari Mimi dulu. Tapi setidaknya, jangan sampai Yesung hyung, dan dari Sungminnie kudengar, Kyu juga marah, lebih baik mereka tidak memusuhi kalian semua, kan?" kata Shindong, "alangkah baiknya kalau semuanya berbaikan. Masalah apapun bisa diselesaikan dengan lebih gampang kalau saling tolong-menolong, kan?"
        "Ehm... gomawo, Shindong. Mudah-mudahan... Zhoumi oppa tidak kena masalah."
        "Tenang saja, Mimi pintar dan kinerjanya selama ini bagus. Harusnya sih dia tidak akan kena masalah. Dan tidak perlu bilang terima kasih. Kita semuanya teman."
        Aku tersenyum dan merasa hatiku lega. Rupanya dia memang baik, si Shindong ini.
        "Oh ya, bagaimana kau bisa muncul di resto untuk menolongku waktu itu?"
        "Aku sering melihatmu keluar masuk resto. Bukan Cuma sekali itu dan bukan Cuma di resto yang itu."
        "Hah? Bagaimana mungkin? Apa kau menguntitku?"
        "Tidak, aku juga sibuk. Cuma entah mengapa sering saja melihatmu, dan tampangmu tidak pernah baik setelah keluar dari resto-resto itu. Lalu aku melihat apa yang kau lakukan disana. Sekarang kau tidak melakukan itu lagi, kan?"
        "Tidak. Keadaan ekonomiku membaik setelah bekerja di salon. Kenapa bisa kau sering melihatku, yah? Apa Seoul terlalu kecil?"
        "Entahlah. Mungkin juga sih. Buktinya ternyata kita bisa bertemu lagi. Ternyata kau kenal dengan KRYSD, sahabat-sahabatku. Atau... mungkin karena kita berjodoh?"