"Kakak pakai RxxxxA. Enak ya baunya?"
"Iya kak. Bajuku sekalian kak." Bergegas adikku yang perempuan mengambil bajunya.
"Punyaku juga kaaaak." Adikku yang satunya tak mau ketinggalan
"Haduuuhhh, setrikaan kakak masih menumpuk nih. Besok aja." Ucap ku
"Ayolah kak. Aromanya enak itu kak. Nanti kalau habis gimana kak. Bajuku gak kebagian disemprot pengharum bajunya dong.?" Adikku mulai merajuk
"Huh.. Entar aja. Terakhir. Ini aja masih belum separuh kok. Nonton TV aja dululah. Lucu tuh si Sule."
Acara komedian terkenal Sule memang paling bisa mengocok perut penonton. Â Saking asyiknya menonton, tanganku berhenti sejenak. Kemudian tertawa bersama kedua adikku. Tanpa kusadari, setrika yang masih menyala maksimal itu masih menempel ke kain yang aku setrika. Hingga beberapa saat kemudian aku tersadar dan terkejut bukan main,
"Hah, gosong?" cepat-cepat ku angkat setrika dan aku minimalkan setelannya dan burur-buru aku cabut kabelnya.
Mendengar ucapanku, kedua adikku melihat kearahku.
"Loh, kak. Itu sarung Bapak." Ucap adikku seketika melihat sarung Bapak sudah bercap setrika.
"Iya, kak". Adikku yang satunya mendekat dengan wajah cemas.