Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Libur Panjang Tak Punya Kampung, Untung Ada Perpustakaan

16 Desember 2019   08:59 Diperbarui: 16 Desember 2019   09:02 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perpustakaan ini terdiri dari 3 lantai. Di bawah (mereka menyebutnya lantai dasar atau lantai 1 ya? Lupa) untuk lobi dan ruang baca anak. Di atasnya berbagai buku dengan semacam kafetaria, tapi hanya menjual minuman. Di atas lagi, terdapat area untuk lesehan dan beberapa unit komputer yang dapat digunakan pengunjung.

dok. pribadi
dok. pribadi
Suasana ruangan anak lumayan nyaman, karena ada AC dan sedikit mainan. Ukurannya juga luas dan terasa lapang, sehingga memungkinkan anak-anak untuk selonjor, bahkan berbaring tengkurap sambil membaca buku. Beberapa siswa SMK tampak nongkrong di pojokan. Jelas ini bukan ruang yang tepat untuk mereka. Tapi toh mereka datang bukan untuk membaca. Sekadar ngaso, ngobrol pelan sambil menikmati wifi gratisan.

dok. pribadi
dok. pribadi
Pemburu wifi gratis mending jangan ke sini. Karena kecepatannya bisa bikin patah hati, wajar, yang akses banyak. Mending beli paket dan bergeser sedikit ke sebelah. Ada Plasa Telkomsel di sana.

Entah karena faktor usia atau memang begitu adanya, menurutku koleksi buku anak di tempat ini kurang menarik. Bahkan ada beberapa buku yang rusak. Kalau dibawa ke Gramedia, anak-anak bisa kalap memilih. Akunya yang gak yakin dengan isi dompet. Tapi di sini mereka malah lebih antusias dengan mainannya. Tak masalah, yang penting mereka happy. Toh di rumah juga banyak buku.

halaman bukunya copot-copot / dok. pribadi
halaman bukunya copot-copot / dok. pribadi
buku ini bahkan tidak ada isinya / dok. pribadi
buku ini bahkan tidak ada isinya / dok. pribadi
Secara konsep, perpustakaan ini sangat memadai. Hanya saja, mungkin butuh gebrakan besar untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Sebab sarana sebaik apa pun, akan sia-sia saja jika tidak ada yang mengunjungi. Sebagaimana Perpustakaan Wilayah (Perpustakaan Provinsi), di sini pengunjung juga didominasi siswa dan mahasiswa yang mengerjakan tugas.

Anak-anak dan pengunjung umum rasanya tidak terlalu banyak (kusimpulkan dari akumulasi beberapa kali kunjungan). Untukku sendiri, koleksi bukunya memang kurang lengkap. Aku yang kalau baca buku lebih suka berbaring sambil ngemil, juga tak terpenuhi kebutuhannya. Iya, lebay! Jangan dituruti. Pengunjung lain lebih waras kok!

Tapi kalau kamu punya nasib sama sepertiku. Gak punya kampung dan dikaruniai anak mabuk kendaraan, perpustakaan bisa jadi alternatif destinasi jalan-jalan. Bahkan meskipun di sana kamu nggak baca, minimal ada data pengunjung yang masuk ke mereka. Kasihan kan pegawainya, sudah bosan lihat bukunya itu-itu saja, tak ada pula kawan untuk berbagi derita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun