Mohon tunggu...
Sugianti bisri
Sugianti bisri Mohon Tunggu... Teacher -

Teacher,blogger,fiksianer,kompasianer, simple woman, and happy mommy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Surti dan Status Pegawai DKI

4 Oktober 2015   18:46 Diperbarui: 4 Oktober 2015   19:26 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surti mulai bekerja sebagai guru honor di SMA Unggulan yang disubsidi bank dunia dan di SMA regular biasa di daerahnya sejak Juni 2002.  Tahun 2003 Surti lulus tes Guru Bantu dan ditugaskan di SMA Negeri tetangga sebelah, masih di kotanya. Maklum istri orang yang berpengaruh di SMA Unggulan tersebut ada yang lulus Guru Bantu juga dan memaksa ditugaskan di sekolah tempat suaminya bekerja dengan alasan lebih menghemat transportasinya. He…he….apalah Surti. Dia yang sudah sejak awal honor di situ harus ditendang dari sekolahnya.  Sejak itu honor – honor di sekolah sebelumnya dihentikan karena harus memenuhi jadwal 24 jam pelajaran dan membantu tugas administrasi di perpustakaan.

 

Awal desember 2014 Surti menikah dengan pujaan hatinya. Karena bertepatan dengan ujian semester, Surti tidak diberi tugas mengawas oleh kepala sekolahnya. Itung-itung biar cutinya lebih panjang gitulah.  He…he…Setelah menyelesaikan adminitrasi di sekolahnya, Surti menggunakan hak cutinya untuk berbulan madu ke kota suaminya.

Kesempatan ini dimanfaatkan Surti untuk mengajukan lamaran di sejumlah sekolah di DKI Jakarta. “Wah untuk melamar menjadi guru honor di Jakarta itu susah sekali ya?” pikir Surti dalam hati. Dari sekian puluh lamaran yang dia antar ke sekolah tak satupun yang mendapat respon positif. Bahkan ada beberapa sekolah, yang baru dijelaskan maksud kedatangannya saja sudah dengan ketus menjawab “gak ada lowongan bu, cari sekolah lain saja” he…he…. Kok iyo ngono tenan toh. Masa orang mau melamar kerja,kok serasa orang yang mengemis minta belas kasihan.

 

Setelah keliling Jakarta lebih kurang satu minggu, Surti diterima di SMP Negeri di pinggiran DKI Jakarta dan SMK Swasta yang sangat terkenal. Kedua sekolah tersebut memberitahu bahwa tahun ajaran baru mereka membutuhkan guru bidang studi sesuai dengan jurusan Surti karena guru yang bergabung disekolah mereka ada yang pensiun dan mengundurkan diri. Surti diminta untuk bergabung sebagai tenaga pengajar pada tahun ajaran baru. 

 

“Kebetulan sekali” pikir Sutri. Ia juga harus menyelesaikan tugas di unit kerja sebelumnya  sampai tahun pelajaran berakhir. Sebagai tanggung jawab profesionalismenya sebagai guru. Menuntaskan Kegiatan Belajar Mengajar sampai satu tahun ajaran. Karena untuk mencari guru pengganti akan sangat sulit jika tahun ajaran berjalan dan sekolah juga akan kesulitan menyusun jadwal jika ada perubahan formasi guru di tengah tahun ajaran. Alhamdulilah….paling tidak ada harapan bagi surti untuk merintis karienya di tempat kerja suaminya meskipun harus memulai menjadi guru honor lagi. Sebelum memutuskan untuk menikah, Surti sudah berkomitmen pada suaminya, ia akan melanjutkan tugasnya sementara di sini dan tidak akan pindah ke Jakarta sebelum mendapat pekerjaan yang baru, karena ia tidak mau menjadi “sampah masyarakat” begitu menjadi warga DKI Jakarta. He…he….aneh-aneh saja pikiran emak yang satu ini

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun