Mohon tunggu...
Saepul Solihin
Saepul Solihin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pandeglang-Banten

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Novel "Pulang" Karya Leila S. Chudori

1 April 2015   10:22 Diperbarui: 14 Agustus 2022   01:47 5099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Nampaknya keinginan Surti tak berbalas dengan manis. Surti yang mulai mengenal Dimas bisa membaca pikirannya dan Surti meninggalkan kosan Dimas dengan bercucurkan air mata. Setelah undangan tak berbalas itu Dimas sulit bertemu Surti. Dimas sibuk dengan ujian akhir dan Surti pun selalu menghindar di kampus. Hingga akhirnya suatu hari Dimas berkunjung ke Paviliun Mas Hananto meminjam kamus. 

Dimas mengetuk dan membuka pintunya. Dia mencium aroma melati yang sedang duduk dengan pelukan bahu kedua tangan Mas Hananto di ruang meja kerja. Dimas segera menutup pintu itu gedubrakan. Hatinya hancur berdegup cepat. Nafasnya memburu sambil mengikrarkan sebuah sumpah yang tak akan lagi menginjakan kakinya ke pavilion Mas Hananto dan Nugroho.

Menjadi wartawan, bagi Dimas adalah jalan profesi yang tak bisa ditolak. Dia bergumam. Wartawan adalah profesi yang memperlakukan kekuatan kata sama seperti koki menggunakan kekuatan bumbu masakan. 

Tentulah sebagai seorang lelaki biasa yang patah hati, Dimas mencoba mengatasinya dengan cara klise seperti meniduri berbagai perempuan. Dimas merasa semakin mual dan bodoh. Dengan semakin kisruhnya situasi di Jakarta Dimas jarang melihat Mas Nugroho dan Hananto. Mereka adalah peliput peristiwa 17 Oktober 1952 sebagai pembantu kantor Berita Nusantara.

Bulan September 1965, Dimas dan Mas Nugroho adalah dua dari sekian banyak wartawan yang diundang menghadiri konferensi International Organization of Journalists di Santiago, Cile. Siapa yang sangka ternyata hari tersebut menjadi hari terakhir mereka tinggal di Indonesia. 

Meskipun sebelumnya Dimas merasakan keganjilan pada tingkah laku Mas Hananto di pekan sebelum keberangkatan menuju konferensi. Prasangka Mas Hananto yang menuduh Dimas masih mencintai Surti adalah penyebab perkelahian mereka sehari sebelum keberangkatan dan menjadikan sebuah keganjalan Dimas. Pada kenyataannya, Dimas berangkat ke Cile demi Surti, wanita cantik yang dinikahi Mas Hananto.

Mei 1968 terjadi revolusi mahasiswa di Paris, Dimas Suryo bertemu Vivienne Devarux, mahasiswa yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis dan menjadikannya seorang pendamping hidup. 

Hingga pada satu hari Dimas menerima kabar dari Jakarta. Hananto Prawiro, sahabatnya ditangkap tentara dan dinyatakan tewas. Ditengah kesibukannya mengelola Restoran Tanah Air di Paris.

Dimas bersama tiga kawannya Nugroho, Tjai dan Risjaf terus menerus dikejar rasa bersalah karena kawan-kawannya di Indonesia dikejar, ditembak atau menghilang begitu saja dalam perburuan peristiwa 30 September. Apalagi Dimas tak bisa melupakan Surti Anandari istri Hananto yang bersama ketiga anaknya berbulan-bulan diintegorasi tentara.

Pada Mei 1998 Lintang putri Dimas Surya dengan Vivienne Deveraux, akhirnya berhasil memperoleh visa masuk Indonesia untuk merekam pengalaman keluarga korban tragedi 30 September sebagai tugas akhir kuliahnya. Bersama Segara Alam, putra Hananto, Lintang menjadi saksi mata kerusuhan terbesar dalam sejarah Indonesia. 

Kerusuhan Mei 1998 yang menjadi cerita jatuhnya tahta Pemerintahan Presiden Suharto yang sudah berkuasa selama 32 tahun. Pada akhirnya Dimas bersatu dengan tanah di Karet, Jakarta yang menurut dia memiliki aroma berbeda. Tanah karet tujuan pulang dan untuk perginya sang pengelana Dimas Suryo, 1930-1998.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun