Mohon tunggu...
Saepul Solihin
Saepul Solihin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pandeglang-Banten

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Novel "Pulang" Karya Leila S. Chudori

1 April 2015   10:22 Diperbarui: 14 Agustus 2022   01:47 5099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Meskipun tinggal di negeri orang, mereka tetap mencintai Indonesia. Dimas ayah yang jago masak dan karena keahliannya, mereka mengelola Restoran Tanah Air yang menyediakan makanan dan kegiatan yang mempromosikan Indonesia, sebuah restoran Rue Vaugirard di pinggir Paris. 

Melalui surat-menyurat dan telegram, mereka terus memantau teman-teman di Indonesia yang harus menderita karena dikejar dan diinterogasi aparat. 

Mereka bertahan meski terbuang jauh di negeri orang, diburu dan dicabut paspor Indonesia-nya karena dekat dengan orang-orang Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), yang berafiliasi dengan PKI. Tinggal di negara yang asing ternyata tidak menyurutkan cinta Dimas Suryo dan kawan-kawan terhadap Indonesia. 

Buktinya, sejak kecil Lintang sudah dicekoki ayahnya dengan kisah-kisah-kisah wayang Ramayana dan Mahabharata, belum lagi literatur Indonesia di samping buku-buku lain yang juga dimiliki oleh Dimas.

Tidak mengherankan jika Putrinya yang bernama Lintang menyukai pemayangan. Dimas adalah sosok ayah yang bijaksana namun mempunyai pendirian yang teguh yang diturunkannya kepada Lintang. Lintang tumbuh menjadi sosok yang bukan hanya cantik, tetapi juga cerdas yang memiliki pemikiran yang tajam. 

Ada hal-hal yang mungkin tidak diketahui oleh Lintang mengenai sosok ayahnya dan mengapa ayahnya bercerai dengan ibunya. Surti adalah penyebab mengapa ayah dan ibunya bercerai karena kenangan indah masa lalu yang tidak bisa dilupakan bersama sosok Surti yang cantik jelita. 

Aroma cengkih dan kunyit adalah simbol sebagai pengenang kisah cinta yang indah yang mereka rajuk di atas meja dapur yang bergoyang-goyang.

Sosok Surti adalah perumpamaan yang bukan hanya setangkai melati, namun dia adalah bintang terang di tengah malam. Dimas biasanya memberikan sepotong kertas berisi puisi atau potongan adegan drama. 

Dimas selalu tersenyum. Begitu menggenggamnya. Hingga menatap dan mendekatkan bibir ketelinganya dengan sebuah rayuan gombal “aku ingin bersamamu. Selamanya” ujar Dimas dengan penuh cinta. Hubungan Dimas dengan Surti berjalan seperti pemuda dan pemudi di masa itu yang penuh dengan kesantunan, bersahaja, manis, dan penuh dengan cinta.

Mas Nugroho dan Mas Hananto adalah sahabatnya yang usil sekali menggoda berlagak meminjam gelas atau hanya sekedar membantu Dimas masak setiap kali Surti berkunjung bersama Rukmini dan Ningsih di kosan Dimas.

Pernah Dimas cemburu karena Mas Hananto menggoda Surti mengajak berkencan meskipun Surti menolaknya. Hingga sampai pada satu hari Surti mengundang Dimas untuk makan malam bersama keluarganya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun