Pada beberapa kesempatan kedua menteri itu mengeluhkan keadaan mereka kepada Menteri Pangan. Menteri Pangan menanggapi keluhan kawan-kawannya itu dengan tersenyum
"begitulah, kawan-kawan, aku memang tidak punya sesuatu seperti yang kalian miliki, tapi aku bisa menikmati apa yang kalian miliki karena aku punya waktu. Jika aku ingin tidur di rumah besar aku tinggal menyewa. Jika aku ingin memetik  buah anggur di kebun, aku tinggal membayarnya kepada pemilik kebun. Bagiku menikmati tidak harus dengan memiliki".
Kedua menteri itu akhirnya menyesali pilihanya. Mereka memang memiliki, tapi tidak pernah sekalipun menikmatinya.
********
para pembaca yang budiman, terkadang kita terlalu sibuk mengejar impian, tanpa sekalipun menyediakan waktu  untuk menikmati apa yang kita sudah miliki. banyak orang berjuang mencari kekayaan hingga tidak sempat menikmati kekayaan yang mereka dapat. seperti ketika seseorang yang hendak berekreasi ke taman wisata. ia berangkat dengan mengendarai mobil. Begitu kencangnya berkendara sampai ia tak menyadari betapa banyak pemandangan indah yang bisa dinimakti sepanjang jalan yang di lewatinya.
banyak pula orang yang bekerja keras untuk menggapai dunia ini. mereka berjuang dari mulai gelapnya subuh sampai gelapnya isya, peras keringat, banting tulang, kaki jadi tangan, tangan jadi kaki. begitu kerasnya mereka berjuang sampai tidak sempat lagi menikmati hidup ini. dan lebih mirisnya lagi, ketika mereka berangkat kerja, anak-anaknya masih tidur, pulang kerja anak-anaknya sudah tidur lagi. supersibuk sekali, sehingga tak ada waktu untuk refresing bersama keluaganya.
ada sebuah anekdot. Umur rata-rata orang indonesia adalah 75 tahun. Sampai umur 25 tahun, waktu banyak, badan sehat, tapi uang tidak punya. Dari umur 26 sampai 50 tahun, badan sehat, uang banyak, tapi waktu tidak punya. Melewati 50 tahun, waktu banyak, uang banyak, tapi badan tak lagi sehat. jadi kapan bisa menikmati hidup ?
semoga, kita senantiasa dapat menikmati hidup ini, tanpa harus memilikinya, karena apa yang kita miliki sekarang tidak jaminan kita bisa menikmatinya.
-----------
- kisah, diambil dari buku pesantren dongeng
- sumber photo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI