Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Hujan Malam, Berkisah Aku

20 September 2016   08:45 Diperbarui: 20 September 2016   08:53 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: inspirasinhaya.blogspot.com

dan alampun menjadi lindap
angin basah
debu-debu mengendap
lebur di tanah erat mendekap
benih-benih baru tumbuh kecambah
berharap rindang hijau
akan merimbun dan memberi warna

dan hening tercipta
menjadi lukisan
dengan rintik rinai menjadi warna
pula menjadi nada
lagu pengantar tidur yang indah
pun tanpa nyanyian
mengalunkan bait-baitnya

dan aku jatuh terlelap
dibelai kantuk
pula dicumbui rasa lelah
yang berat menunggangi mata
tiada dipinta
tiada pula dapat ditolak hendak
memaksa rebah raga

ya, hujan malam yang kini tinggalkan genang menyisa
di ceruk-ceruk laman
menjadi lumpur pupur unggas bermanja
benarlah sudah
hapuskan segala gerah
segala gelisah alam
juga jiwa-jiwa merindu mengharap hadirnya

: berkisah aku pada saudara
di pagi hari yang belum lama tiba
sejuk berawan
angin sepoi dan sedikit pancarkan cahaya cerah

Bengkulu, 20 September 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun