Dalam acara workshop " Pendidikan Bermutu untuk semua, Siap Hadapi Tantangan Abad 21", diselenggarakan oleh Kemendikdasmen Surabaya bekerja-sama dengan Kompasiana, jika kita menginginkan suatu perubahan dalam pendidikan tidak dapat dilakukan secara instan. Sebuah proses pembelajaran harus dilakukan secara bertahap .
Ketika suatu kurikulum tertulis atau program harus direncanakan dan disusun terlebih dulu, lalu dibicarakan dengan matang , diajarkan dan ditest untuk mengetahui apakan hasil proses pembelajaran itu dianggap berhasil atau tidak.
Harapannya adalah proses asesmen sistem pendidikan Indonesia itu dapat berhasil sesuai standar nasional maupun internasional.
Pentingnya asesmen:
Dalam melakukan tested curriculum, bertujuan agar terjadi perubahan perilaku belajar dan mengajar guru di kelas.
Tujuan dari Sistem Penilain Pendidikan atau disebut dengan SKL, kita belajar mengukur keberhasilan bukan hanya berdasarkan secara internal saja (misalnya anak yang pandai di suatu kelas, dia belum pandai dibandingkan teman kelas lain atau secara nasional. Ada parameter yang digunakan dan jadi titik tolak untuk mengukur keberhasilan suatu sistem pendidikan sesuai standar baku.
Standar baku asesmen yang kita miliki adalah metode Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan (SKL) . Artinya pendidikan itu diukur baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal
Setelah adanya penilaian anak dalam segala aspek baik cognitif maupun karakternya oleh guru dalam format diagnostic. Laporan itu dibuat , dalam bentuk laporan harian oleh guru . Penilaian selanjutnya dilakukan oleh sekolah dalam bentuk formatif, semeteran, akhir tahun, akhir jenjang sekolah.
Secara eksternal
Dilakukan penilaian oleh pihak lain di luar sekolah, misalnya sekolah lain yang mengevaluasi progress monitoring dan evaluasi, khusus bukan untuk anak di kelas akhir. Sementara , survey atau sensus, dilakukan secara berkala dan tahunan dilakukan oleh pemerintah.
Secara nasional adanya sumatif artinya evaluasi atau asesmen yang diadakan pada akhir pembelajaran untuk kelas 6,9, 12 untuk menilai pencapaian dan penguasaan materi peserta didik secara menyeluruh diadakan oleh Pemerintah.
Untuk mengetahui benchmark internasional, diadakan kompetensi dasar, survei, PISA.
Yuk, kita semua baik sebagai orang tua, siswa , guru dan mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, ikut berkontribusi untuk mendukung suksesnya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat . Tujuan mulia yang dicita-citakan yaitu "Pendidikan Bermutu Untuk Semua" bisa terwujud.