Ku menatap malam dalam kesunyian,
Ku dekap hangatnya malam bertabur bintang,
Tampak rembulan tersipu malu memandangku,
Indah nian Kuasa-Mu, ku tersenyum memuja Asma-Mu,
Bersyukur atas setiap nafas yang Kau berikan untukku,
Satu keyakinan dalam hatiku, tiada yang indah selain Takdir-Mu,
Andai saat itu Kau biarkan kegundahan menguasai jiwaku,
Tak mungkin bisa ku pandang langit terbentang luas malam ini,
Andai saat itu tak Kau berikan aku secercah harapan,
Tiada lagi ku mampu mendekap hangatnya suasana malam ini,
Tuhanku, sungguh tiada daya dan upaya melainkan pertolongan-Mu,
Syukurku tiada terhingga,
Saat Kau berikan aku kesempatan kedua tuk bernafas,
Sungguh, Semesta bersenandung memuja Asma-Mu,
Bagai lentera dalam gulita,
Kau tunjukkan kuasa-Mu saat runtuhnya kekuatan raga ini,
Dalam indahnya anugerah kehidupan dengan sejuta harapan,
Bagai lentera dalam gulita,
Kau berikan sosok hangat yang mampu membuatku terbangun, lagi
Mampu membuat langkahku berarti, lagi
Mampu memberikan arti dari setiap nafas yang ada,
Damai, sejuk, indah,
Tuhan, jangan pernah padamkan lentera itu,
Karena tanpanya,
Tiada mungkin aku ada di dunia ini,
Karena tanpanya,
Tiada mungkin aku terlahir di dunia ini,
Ku mohon, terangkanlah selalu sinarnya,
Agar kebahagiaan selalu ada dalam hatinya.
Malang, 14 Maret 2016