Mohon tunggu...
Julian Asahi
Julian Asahi Mohon Tunggu... Guru - Never Give up

Bermimpi tanpa berusaha kosong Berusaha tanpa bermimpi hampa Bermimpilah dan berusahalah wujudkan impianmu...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Move On

15 Agustus 2020   20:17 Diperbarui: 16 Agustus 2020   15:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto merdeka.com

Sebelum kami lulus kuliah, kami sudah menikah dalam usia yang masih sangat muda. Awal awal pernikahan kami, banyak konflik yanh terjadi. Termasuk saat tiba tiba mantanku datang dan meminta untuk di nikahiku. Karna sebelumnya kami tidak pernah ada kata putus. Beruntung Anita seorang wanita yang sangat tegar, dia mampu bertahan saat sisik sisik masa laluku mulai terkelupas. Sampai akhirnya aku benar benar menjadi aku yang baru. 

18 Juli 1985

Anak perempuan pertamaku lahir. Aku beri dia nama Qonita. Seorang anak perempuan yang sangat cantik secantik ibunya. Aku sangat mencintai kedua perempuan ini Anita dan Qonita anakku. 

Namun rupanya takdir berkata lain, umur Qonita tidaklah lama. Aku benar benar kehilangan dia. Apalagi Anita di diagnosa tidak bisa hamil lagi. 

1 Desember 1987

Aku mulai jenuh dengan kehidupnku dengan Anita. Aku ingin punya anak sedangkan Anita diperkirakan tidak bisa hamil lagi. Kerjaku hanya marah emosi dan menyia nyiakan Anita. Aku kalut, pernah suatu ketika aku selingkuh dengan seorang perempuan. Beruntung saat kami hendak berzina, aku mengingat Anita dan aku tidak jadi melakukannya. 

Aku meminta maaf pada Anita, aku pikir dia tidak akan memaafkan aku dengan mudahnya. Ternyata dia begitu mudah memaafkan aku. Sejak itulah aku merasa sangat bersalah dan menyesal dengan segala kelakuanku. Kami hidup bahagia meski tanpa kehadiran seorang buah hati. 

21 july 2009

Tak terasa rupanya kami sudah 25 tahun menikah. Aku membelikan sebuah cincin emas yang tidaklah mahal sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kami. Dia nampak sangat bahagia meskipun itu bukan barang mahal. 

7 Januari 2010 

Anita mulai sakit sakitan. Ternyata dia menderita kanker serviks stadium akhir. Tapi selama ini dia tak pernah bercerita dan tak pernah mengeluh sedikitpun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun